Sementara Partai Rakyat Republik (CHP) mendapatkan 26% suara setara dengan 135 kursi, Partai Pergerakan Nasional (MHP) yang meraih suara cuma 13% suara setara 54 kursi, Partai Independen (BDP) meraih 5,9% setara dengan 36 kursi, dan sisa suara sebanyak 5,2% dibagi 12 partai politik lainnya.
Kemenangan terus menerus ini disebabkan partai yang dipimpin oleh Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mampu membangun kesejahteraan masyarakat Turki, sehingga rakyat tetap mempercayakan pemerintahan selanjutnya kepada AKP dan Erdogan. Di bawah AKP dan Erdogan, Turki mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, berhasil menurunkan angka pengganguran hinga 3% dalam setahun, dan menelurkan kebijakan luar negeri yang lebih tegas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesepakatan itu otomatis akan 'melawan' kesepakatan sebelumnya, yakni Iran harus mengirim uraniumnya ke Rusia dan Perancis, dan selanjutnya Rusia dan Perancis akan mengirimkan kembali ke Iran. Dengan kesepakatan itu, maka Iran dengan di-back up oleh Brasil dan Turki akan melaksanakan kesepakatan yang baru, dan tak mengacuhkan kesepakatan lama.
Adanya kesepakatan tiga negara tersebut, Brasil-Turki-Iran, membuat Presiden Amerika Serikat Barack Obama menjadi berang. Dalam pembicaraan telepon dengan Erdogan, Obama mengatakan pembahasan rancangan sanksi baru terhadap Iran di forum DK PBB akan terus berlanjut walau ada kesepakatan segitiga itu.
Kemudian dalam masalah Israel, saat pertemuan ekonomi di Davos, Swiss, tahun 2009, Erdogan secara terbuka mengkritik serangan Israel ke Gaza. Kritikan yang ditujukan kepada Perdana Menteri Israel Shimon Peres dalam diskusi terbuka itu mendapat banyak dukungan dari rakyat Turki dan dunia Islam.
Namun kemenangan AKP dalam Pemilu 2011 ini tidak bisa berdiri sendiri atau hanya karena didukung semata dari pemilih di dalam negeri. Seperti biasanya, di negara-negara berkembang atau negara-negara mayoritas berpenduduk Muslim, faktor intervensi atau dukungan kepada partai yang pro Barat dari negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat sering terjadi.
Nah, seolah-olah kita tidak melihat adanya intervensi di dalam Pemilu 2011 padahal Turki adalah negara yang strategis. Pemilu di Turki seolah-olah terjadi secara alamiah. Mengapa Barat tidak mengintervensi pemilu di Turki atau mencegah AKP menang kembali? Faktornya adalah pertama, keberhasilan AKP dalam menempatkan dirinya. Sejak kemenangannya pada Pemilu 2002, di mata Uni Eropa, AKP adalah partai yang bisa diajak kerjasama dalam membangun Uni Eropa.
Keseriusan AKP untuk menjadikan Turki bagian dari Uni Eropa menjadikan negara-negara Eropa tidak mengkhawatirkan Turki sebagai sebuah ancaman. Meski Turki berubah haluan, dari sekuler menjadi lebih ke islamis, itu tidak menjadi masalah sebab Turki sudah menunjukan 'kesetiaannya' kepada Uni Eropa. Turki adalah anggota NATO dan meski mayoritas berpenduduk Muslim, Turki mempunyai jalinan diplomasi dengan Israel.
Kedua, bagi Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Turki adalah negara yang cukup strategis untuk mampu menjembatani kepentingan Barat dan Timur (Islam). Kunjungan Obama ke Turki, tahun 2009, oleh banyak pihak dianggap sebagai babak baru hubungan Barat dan Islam.
Saat pidato di Parlemen Turki, Obama mengatakan, biarkan saya katakan sejelas mungkin, Amerika Serikat tidak dan tidak akan pernah memerangi Islam. Lebih lanjut dikatakan, Amerika Serikat telah diperkaya oleh kaum Muslim Amerika. Untuk itu Obama ingin Amerika Serikat menjalin hubungan lebih dekat dengan Islam. Secara panjang lebar Obama menuturkan, dirinya ingin menjelaskan bahwa hubungan Amerika dengan komunitas Muslim, Dunia Muslim, tidak bisa, dan tidak akan bisa, hanya didasarkan pada perlawanan terhadap terorisme. Amerika Serikat mencari hubungan yang lebih luas, didasarkan pada kepentingan bersama dan saling menghormati. Dirinya akan mendengar dengan hati-hati, akan menjembatani kesalahpahaman, dan akan mencari persamaan.
Obama dan Amerika Serikat akan menghormati, bahkan ketika bangsa Amerika Serikat tidak setuju. Turki bagi Obama adalah negara yang penting sebab sebagai jangkar di negara-negara Timur Tengah. Turki langsung berbatasan dengan negara-negara yang mempunyai pengaruh di kawasan Timur Tengah seperti Suriah, Iran, dan Irak. Meski negara mayoritas berpenduduk Muslim namun Turki menjalin hubungan dengan Israel. Tak heran bila Turki mengupayakan perundingan damai antara Israel dan Suriah. Melalui Turki itulah, Obama mengharapkan permasalahan-permasalahan di Israel, Afghanistan, Palestina, Irak, dan soal nuklir Iran bisa diselesaikan.
Ketiga, demokratisasi di Turki mendapat dukungan dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Demokratisasi yang terjadi adalah dengan adanya dukungan terhadap amandemen UUD Turki. Amandemen ini dilakukan di masa Erdogan, beberapa waktu yang lalu. Rakyat Turki setuju amandemen bukan karena ingin mengembalikan Turki ke zaman Dinasti Khilafah Ustmaniyah, namun selama ini konstitusi yang dibuat oleh para jenderal yang setia kepada ideologi Mustafa Kemal Ataturk tidak menghasilkan tatanan yang demokratis. Kebebasan yang seharusnya dimiliki oleh rakyat dan partai politik pemenang pemilu sering dirampas oleh para tentara dengan alasan yang terkadang sering subjektif.
Ini terjadi ketika pada tahun 1995 ketika Partai Islam Refah yang dipimpin Necmettin Erbakan memenangi pemilu, kemenangan itu partai Islam itu dicurigai akan mengubah haluan Turki dari sekular menuju negara Islam. Berangkat dari kecurigaan tersebut maka militer pada tahun 1997 melakukan kudeta dengan alasan mengamankan haluan negara.
Negara-negara militeristik bagi Barat merupakan musuh mereka, sebab militeristik tidak memberi ruang bagi HAM. HAM bagi Barat saat ini menjadi sebuah ideologi yang harus diperjuangkan ke seluruh pelosok dunia. Bila Turki tidak terjadi demokratisasi maka
Turki oleh Barat dianggap sama seperti dengan Myanmar, yakni negara yang masih dikuasai oleh junta militer.
Faktor di atas yang menunjukan AKP sebagai partai yang moderat dan toleran terhadap Barat membuat Barat tidak mengintervensi pemilu di Turki. Sehingga kemenangan AKP tidak menimbulkan keresahan Barat sehingga tidak diganggu oleh Barat. Tak intervensinya Barat menunjukan mereka juga mendukung AKP dan Erdogan.
*) Ardi Winangun adalah pengurus Presidium Nasional Masika ICMI, tinggal di Matraman, Jakarta. No kontak: 08159052503. Email: ardi_winangun@yahoo.com
(vit/vit)