Makamkan Cucu, Wiranto Kenang Putrinya yang Meninggal 40 Tahun Lalu

Makamkan Cucu, Wiranto Kenang Putrinya yang Meninggal 40 Tahun Lalu

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Jumat, 16 Nov 2018 14:54 WIB
Wiranto saat memakamkan jenazah cucunya di Karanganyar. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Karanganyar - Menko Polhukam Wiranto mengikuti prosesi pemakaman cucunya, Achmad Daniyal Alfatih di Karanganyar. Wiranto bercerita suasana saat ini membuatnya teringat kepada anaknya yang juga meninggal saat masih bayi pada 1978 silam.

Anak Wiranto, Natarina Sofianti, meninggal saat berusia 6 hari. Makamnya tepat berada di samping makam Achmad. Saat anaknya meninggal, Wiranto tengah bertugas di daerah konflik Timor Timur, tepatnya pada Oktober 1978. Sedangkan istri dan anaknya berada di Malang.

Wiranto bercerita, saat itu, Natarina tersedak hingga wajahnya membiru, padahal sebelumnya kondisi kesehatan Natarina baik-baik saja. Natarina meninggal pada saat perjalanan ke rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mobil-mobil militer nggak ada. Terpaksa pakai becak. Sebelum sampai rumah sakit sudah meninggal," kata Wiranto kepada wartawan usai pemakaman di Delingan, Karanganyar, Jumat (16/11/2018).


Peristiwa tersebut membuat Wiranto menamakan anaknya Natarina Sofianti. Natarina diambil dari tempat tinggalnya selama bertugas di Natarbora, Timor Timur. Sedangkan Sofianti berarti pelajaran.

"Pelajaran bahwa perang itu nggak bagus, menyusahkan, banyak korban," katanya.


Dia pun saat itu kemudian berjanji akan mendamaikan perang di Timor Timur jika sudah menjadi Jenderal. Menurutnya, harapan tersebut dapat terwujud.

"Saat itu saya masih kapten. Setelah menjadi jenderal, menjabat sebagai Panglima ABRI, saya damaikan betul kedua kubu di depan altar gereja di Dili," tutupnya.


Saksikan juga video 'Suasana Duka Menyelimuti Kediaman Cucu Wiranto':

[Gambas:Video 20detik]

(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads