Siswa SMP Coba Rampas Taksi di Sleman Diduga Sudah Direncanakan

Siswa SMP Coba Rampas Taksi di Sleman Diduga Sudah Direncanakan

Ristu Hana - detikNews
Sabtu, 13 Jan 2018 17:40 WIB
Peralatan yang sudah disiapkan R (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)
Sleman - Aksi nekat dilakukan pelajar SMP, R (16) yang mencoba merampas mobil taksi online, diduga telah direncanakan. Beraksi seorang diri, R mempersiapkan senjata berupa tongkat satpam dan semprotan obat nyamuk.

"Dugaan awal sudah direncanakan, dia bawa tongkat dan semprotan berisi cairan obat nyamuk dari rumah ditaruh di tas, dipersiapkan sejak awal," kata Kapolsek Pakem, Kompol Haryanta, kepada wartawan di Mapolsek Pakem, Sabtu (18/1/2018).

Tongkat itu yang kemudian dipakai pelaku untuk memukul bagian belakang kepala driver, Hartono (46) warga Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Sedangkan semprotan obat nyamuk belum sempat digunakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Sendirian, Siswa SMP di Sleman Berusaha Rampas Taksi Online

Korban dipukuli hingga bersimbah darah di kawasan Taman Kaliurang, Hargobinangun, Pakem. Korban yang kemudian keluar dari mobil untuk minta tolong tetap dikejar pelaku. Namun saat teriakan minta tolong korban didengar warga sekitar yang langsung menuju lokasi kejadian, pelaku akhirnya kabur.

Tak butuh waktu lama pelaku akhirnya berhasil ditangkap warga dan polisi tak jauh dari TKP.

"Kita juga kaget, pelaku ini masih pelajar SMP, bisa-bisanya beraksi seperti itu. Masih kita dalami, kita berhati-hati dalam pemeriksaan karena dia masih di bawah umur," imbuh Haryanta.

Diberitakan sebelumnya, pelaku memesan taksi online dari Wedomartani dengan tujuan Kaliurang. Orderan pelaku diterima Hartono yang mengendarai mobil Daihatsu Xenia nopol AB 1934 XY. Sesampai di kawasan Taman Kaliurang, pelaku yang duduk di kursi penumpang tengah langsung memukul kepala korban berulang kali.

Aksinya gagal setelah korban berhasil keluar dari mobil dan berteriak minta tolong. Warga dan polisi bisa menangkap pelaku yang kabur, tak jauh dari lokasi kejadian.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, R mengaku beraksi sendirian. Namun melihat usianya yang masih belia nekat melakukan aksi percobaan perampasan mobil seorang diri, polisi tak mempercayai pengakuannya begitu saja.

"Kita dalami apa motifnya, hingga kemungkinan adanya sindikat di belakangnya. Meski di bawah umur, penyelidikan tetap jalan. Kita kembangkan, apakah ada jaringannya," jelas Haryanta. (mbr/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads