Selama 2017 Ada 42 Warga Pekalongan Menderita Penyakit Kaki Gajah

Selama 2017 Ada 42 Warga Pekalongan Menderita Penyakit Kaki Gajah

Robby Bernardi - detikNews
Rabu, 20 Des 2017 17:34 WIB
Sosialisasi risiko Penyakit Kaki Gajah di Pekalongan. Foto: Dok Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan
Pekalongan - Dinas Kesehatan Pekalongan mencatat ada 42 orang yang terjangkit penyakit kaki gajah selama tahun 2017. Ada dua kecamatan yang disebut sebagai zona merah penyakit ini.

"Tercatat tahun ini total ada 42 warga menyebar di berbagai kecamatan. Yang terparah di Kecamatan Tirto dan Wiradesa," kata Setiawan Dwi Antoro, Sekertaris Dinas Kesehatan Pekalongan, pada detikcom Rabu (20/12).

Daerah yang termasuk zona merah warga terserang penyakit Gajah yakni Kecamatan Tirto dengan 9 penderita, 5 penderita di Kedungwuni dan 5 penderita di Wiradesa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya di daerah pantai saja, Setiawan mengatakan penyakit Kaki Gajah juga menyerang di daerah pegunungan seperti 2 kasus di Kecamatan Kandangserang dan 2 kasus Kecamatan Petungkriyono.

Menurut Setiawan, tahun 2016 tercatat 56 kasus penderita Kaki Gajah. Penyakit ini sudah terdeteksi di Kabupaten Pekalongan sejak tahun 2012.

"Oleh karena itu, kita lakukan langkah-langkah pengobatan massal dan pencegahan penyakit tersebut selama 5 tahun. Tahun ini sudah menginjak tahun ke lima," jelas Setiawan.

Pihaknya memaksimalkan peranan medis di tingkat Puskesmas maupun di tingkat pos kesehatan desa, untuk melakukan pengobatan dan pencegahan massal.

Setiawan menjelaskan penyakit ini berupa pembesaran pada kaki penderitanya hingga menyerupai kaki gajah.

"Penyakit kaki gajah (filariasis), disebabkan oleh infeksi cacing filaria. Cacing filaria menginfeksi penderitanya melalui gigitan nyamuk," jelas Setiawan.

Penularanya juga melalui gigitan nyamuk. Proses penularan penyakit kaki gajah ini dimulai ketika nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang mengandung mikrofilaria di dalamnya.

Setiawan menambahkan, pihaknya selalu jemput bola melalui petugas puskesmas untuk berkeliling ke desa-desa berupaya melakukan pencegahan dan pengobatan massal.

"Kalau Rob (banjir air rob yang menggenang), tidak berpengaruh ke sana. Cuma faktor risikonya ada karena nyamuk," jelasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads