Pakar UGM: Tembak Mati Monyet di Boyolali Tak Selesaikan Masalah

Pakar UGM: Tembak Mati Monyet di Boyolali Tak Selesaikan Masalah

Sukma Indah Permana - detikNews
Senin, 07 Agu 2017 14:43 WIB
Perbakin Kabupaten Magelang bersiaga memberantas monyet di Boyolali. Foto: Pertiwi/detikcom
Yogyakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempertimbangkan opsi kebiri hingga menembak mati monyet-monyet yang menyerang warga di Boyolali. Dosen Fakultas Kehutanan Dr Satyawan Pudyatmoko S Hut, M Sc menilai langkah itu tidak akan bisa menyelesaikan masalah.

"Opsi itu yang terakhir dan tidak menyelesaikan masalah. Kalau mau menangkap monyet juga tidak mudah. Menembak? kok melakukan hal seperti itu ke satwa liar," ujar Satyawan kepada detikcom, Senin (7/8/2017).

Ditambah lagi hal ini pasti akan memicu protes dari banyak pihak misalnya NGO atau komunitas pecinta satwa baik dalam maupun luar negeri. Menurutnya, yang perlu dicermati oleh pihak-pihak berwenang di Jawa Tengah adalah akar dari permasalahan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di manapun, konflik (antara monyet dan manusia) tidak akan terjadi kalau habitat monyet terjaga dengan baik," tuturnya.

Satyawan menyampaikan pada dasarnya monyet takut pada manusia. Terbukti saat berada di hutan alam, sangat jarang terjadi penyerangan monyet kepada manusia.

"Tapi ketika habitatnya dekat dengan manusia, sering ada perjumpaan, seringkali rasa takut itu menjadi tidak ada. Dia (monyet) menyerang (manusia) karena ketakutan itu sudah tidak ada lagi," ulasnya.

Ditambah lagi faktor pakan yang berkurang. Satyawan menjelaskan, monyet menganggap manusia selalu membawa pakan sehingga instingnya ingin merampas makanan dari manusia.

"Kalau mau menembak, akan sampai berapa yang ditembak? Mengebiri (monyet) juga, akan bisa sampai berapa yang akan dikebiri?" kata Satyawan. (sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads