Soal munculnya protes dari warga sekitar mengenai trotoar, menurutnya muncul karena adanya kesalahan komunikasi antara rekanan yang mengerjakan proyek trotoar dengan warga.
"Pihak pekerja kurang bisa menyampaikan maksud dari pemerintah membuat trotoar model ini jadi timbulah keramaian-keramaian. Sebetulnya nanti tidak akan dibiarkan seperti saat ini ada renggang jarak antara trotoar menuju halaman parkir atau rumah warga, rekanan tidak menjelaskan jika nantinya tetap akan dilandaikan," ujar Fahmi yang kemarin sore langsung mendatangi lokasi bersama Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi Abdul Rachman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini kan trotoar selalu mengikuti pintu masuk ke rumah atau tempat usaha dibuat semacam undakan, nah saat ini trotoarnya yang kita landaikan di kedua sisinya baik itu pintu masuk maupun pintu keluar menuju jalan raya. Jadi nyaman untuk pejalan kaki dan difabel, mereka tidak akan terganggu undakan lagi," lanjut dia.
Lebih lanjut Kadishub Kota Sukabumi Abdul Rachman menjelaskan trotoar sepanjang 400 meter dan lebar 2,1 meter tersebut adalah trotoar percontohan yang nantinya akan diterapkan di seluruh Kota Sukabumi.
"Ini itu trotoar percontohan, nanti kita buat lagi di Jalan Ahmad Yani, kita kurangi mobilitas kendaraan dan memperbanyak hak untuk pejalan kaki. Jadi pejalan kaki ini akan merasa lebih nyaman saat melintasi trotoar ini. Tanpa khawatir terhalang gangguan ketika sedang memainkan ponselnya," jelasnya.
(ern/ern)