Banyak cara dilakukan masyarakat untuk sekedar bertemu keluarga di kampung halaman dalam tradisi mudik lebaran. Seperti yang dilakukan bapak dan anak asal Depok ini, mereka mudik menggunakan sepeda ontel menuju Purbalingga.
Meski sudah berusia tua, Kasan Miharjo (75), masih tetap kuat mengayuh ontel merek BSK miliknya dari Cilodong, Kota Depok, menuju Kalimanah, Kabupaten Purbalingga. Dalam mudik kali ini dia ditemani anak bungsunya, Santi Yunita (17), yang kompak menggunakan ontel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasan mengaku sejak muda dia terbiasa ke mana-mana menggunakan ontel yang merupakan warisan orang tuanya. Awalnya naik ontel hanya sekedar untuk berolahraga di tengah kesibukannya sebagai kuli bangunan.
Lama-lama kebiasaannya mengayuh ontel menjadi hobi yang tidak bisa lepas. Bahkan belum lama ini dia baru saja mengayuh ontelnya hingga ke Bima, Nusa Tenggara Timur, dalam kurun waktu dua bulan 11 hari.
"Kalau sepedahan seperti ini sudah dari muda dulu. Setiap kali lebaran pasti mudik pakai ontel. Dan sekarang yang ngawal saya anak bungsu, karena kakak-kakaknya sekarang lagi sibuk kerja," katanya.
Untuk menjaga kondisi fisik, Kasan mengaku banyak meluangkan waktu untuk beristirahat. Bahkan sudah tak terhitung berapa kali dia beristirahat sejak awal start hingga melintas di Pantura Kabupaten Cirebon.
"Istirahat sudah enggak terhitung, kalau cape pasti istirahat. Apalagi kalau malam jam 10-11 harus istirahat tidur, Subuh baru lanjut lagi perjalanan," ucapnya.
![]() |
Sementara itu Santi yang merupakan bungsu dari lima bersaudara itu mengaku baru sekarang ikut mudik menggunakan ontel ke Purbalingga. Meski baru kali pertama mudik, namun untuk urusan menggoes ontel Santi sudah memiliki pengalaman Jakarta-Purwokerto.
Baginya tantangan terberat ikut mudik bersama ayahnya ini adalah saat melintasi Pantura Karawang-Subang-Cirebon. Pasalnya selain panas, arus kendaraan pemudik kerap membahayakan bagi keselamatan dirinya dan sang ayah.
"Sepeda saya enggak ada lampunya jadi kalau malam pakai senter HP. Kalau punya bapak ada lampunya jadi terang. Sepanjang perjalanan bapak enggak pernah ngeluh terus semangat, malah saya yang sering minta istirahat," tuturnya.
Sementara itu Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra yang bertemu keduanya berpesan agar berhati-hati selama perjalanan dan perbanyak istirahat. "Selamat mudik. Hati-hati di jalan. Kalau cape istirahat di tempat yang ramai jangan yang sepi. Tetap semangat," jelas Risto.
Selama perjalanan keduanya membawa aneka perbekalan mulai dari baju, kunci-kunci, hingga suku cadang seperti ban dalam yang disimpan rapi di kotak-kotak yang berada di masing-masing sepeda. Tak lupa bendera merah putih dan aneka tulisan turut menghiasi sepeda tuanya itu.
Usai beristirahat di Posko Utama Polres Cirebon, Kasan dan anaknya kembali melanjutkan perjalanan dengan menggoes sepedanya itu.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini