Dari pantauan, kemacetan terjadi sekitar lima kilometer dari arah Kota Cirebon menuju PLTU Cirebon. Bahkan memasuki daerah PLTU atau sejauh dua kilometer pihak kepolisian menutup satu jalur yang mengarah ke PLTU sehingga jalur menuju Kota Cirebon digunakan untuk kedua arah kendaraan.
Ratusan warga Desa Kancikulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, menggelar aksi demo sejak pagi tadi di depan PLTU Cirebon di Jalur Pantura tepatnya di Jalan Raya Mundu, Kabupaten Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiga tahun lalu usaha petani garam kami usahanya tutup karena ada proyek ini. Dulu dijanjikan akan ada lahan lima hektar yang akan menjadi pusat perkembangan usaha garam. Tapi sampai sekarang tidak ada," tegas Yosu pada detikcom.
Warga menuntut keadilan pada pengembang. Menurutnya di PLTU Unit I yang berada di Desa Kancikulon, pengelola sudah bisa menampung warga lokal sebagai pekerja, sementara di Unit II yang berada di Desa Kanci hal itu belum ada.
Demo ini juga sebagai buntut dari kekesalan warga yang selama ini selalu ditolak jika ingin menjalin komunikasi. Bahkan pemerintah desa setempat yang mencoba berkomunikasi pun selalu ditolak pihak PLTU Cirebon.
"Kuwu (kepala desa) datang ke sini saja di tolak, apalagi kita warga biasa. Kok seperti ini? Kan kalau mau bertetangga itu harus baik-baik. Masa dengan tetangga sendiri begitu," ucapnya.
Sehingga, kata Yosu, dalam demo kali ini tidak hanya diikuti oleh ratusan warga namun sejumlah aparat pemerintah desa pun turut ambil bagian untuk mendukung sekaligus menengahi hal tersebut.
Hingga Selasa siang pukul 14.15 WIB demo masih terus berlanjut. Bahkan warga pun mendirikan tenda seadanya dengan menggunakan terpal untuk tempat berteduh dari terik matahari.
"Terakhir sejam yang lalu pihak PLTU terkesan tidak mau bertemu dengan warga atau perwakilan. Jadi kita akan bertahan sampai kapan pun di sini," pungkas Yosu.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini