"Kejadiannya kemarin malam (Minggu). Pengeroyok korban diperkirakan 15 orang," jelas Kapolsek Jatinangor Kompol Komisaris Roedy de Vriest saat dihubungi via telepon, Senin (4/11/2013).
Menurut Roedy, kasus penganiayaan ini bermula saat salah satu warga menggelar acara pernikahan di Desa Cileles (sebelumnya ditulis Cilayung), Minggu (3/11/2013) petang. Sewaktu acara hiburan dangdut, kata Roedy, sekelompok pemuda yang asyik berjoget ria di atas panggung terlibat pertikaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Roedy, keributan antara kedua pihak bertikai sebenarnya sempat mereda. Masalah gesekan itu dianggap selesai dengan disaksikan personel Babinkamtibmas dan Babinsa.
"Tapi enggak tahunya ada yang dendam. Terjadilah pengeroyokan itu malam harinya," ujar Roedy.
Pelaku yang merupakan warga Desa Cilayung menganiaya Riri hingga luka serius di bagian kepala. Warga setempat mengetahui insiden itu, langsung memboyong korban ke Puskesmas Jatinangor. Takdir berkata lain, Riri menghembuskan nafas terakhir di perjalanan. Polsek Jatinangor menangani kasus ini membawa jasad korban ke RS Sartika Asih guna keperluan autopsi.
Riri tercatat sebagai warga Dusun Cileles RT 01 RW 07, Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor. "Korban meninggal itu bekerja menjadi sekuriti di Unpad Jatinangor. Kami masih menyelidiki perkara ini," ucap Roedy.
(bbn/ern)