5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Des 2025 19:15 WIB
5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini
Ilustrasi bendera Arab Saudi (Foto: AFP/OZAN KOSE)
Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa mereka akan mendukung pemerintah Yaman dalam konfrontasi militer apa pun dengan pasukan separatis. Saudi pun menyerukan separatis untuk mundur "secara damai" dari provinsi-provinsi di Yaman yang baru saja mereka rebut.

Pernyataan tersebut disampaikan pada hari Sabtu (27/12), sehari setelah dilaporkan adanya serangan udara Saudi terhadap posisi separatis di provinsi Hadramawt, Yaman.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (27/12/2025):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata!

Thailand dan Kamboja sepakat untuk gencatan senjata "segera". Demikian pernyataan bersama kedua negara pada hari Sabtu (27/12), yang berjanji untuk mengakhiri bentrokan perbatasan yang mematikan selama berminggu-minggu.

ADVERTISEMENT

Setidaknya 47 orang tewas dan lebih dari satu juta orang mengungsi dalam tiga minggu pertempuran dengan senjata artileri, tank, drone, dan jet tempur.

Konflik telah menyebar ke hampir setiap provinsi perbatasan di kedua sisi, menggagalkan gencatan senjata sebelumnya yang diklaim oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

- Tentara Israel Tabrak Pria Palestina Lagi Salat di Tepi Barat

Seorang tentara cadangan Israel menabrakkan kendaraannya ke seorang pria Palestina, saat ia sedang salat di Tepi Barat yang diduduki.

"Rekaman yang diterima menunjukkan seorang individu bersenjata menabrak seorang warga Palestina," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan usai kejadian pada Kamis (25/12) waktu setempat tersebut. Militer Israel menambahkan bahwa individu tersebut adalah seorang tentara cadangan dan kedinasan militernya telah dihentikan.

Tentara cadangan tersebut dinyatakan telah bertindak "dengan pelanggaran berat terhadap wewenangnya dan senjatanya telah disita", kata militer Israel, dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (27/12/2025).

- Kelompok Separatis Yaman Tak Gentar Usai Serangan Arab Saudi

Kelompok separatis Yaman menyatakan tidak gentar setelah serangan udara Arab Saudi menghantam posisi mereka pada hari Jumat (26/12) waktu setempat. Sebuah eskalasi terbaru sejak kelompok tersebut merebut sebagian wilayah Yaman, bulan lalu.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/12/2025), separatis yang didukung Uni Emirat Arab tersebut berupaya menghidupkan kembali negara Yaman Selatan yang sebelumnya telah merdeka. Kelompok itu berhasil merebut sejumlah wilayah Yaman dalam beberapa pekan terakhir. Sementara Arab Saudi, pendukung utama pemerintah Yaman, telah memperingatkan mereka untuk mundur.

Washington, yang menganggap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sebagai sekutu, menyerukan untuk mengendalikan diri.

- Pria Palestina Tusuk-Tabrak Mati 2 Warga Israel

Seorang pria Palestina menewaskan dua orang dalam serangan penusukan dan penabrakan di Israel utara. Serangan ini memicu operasi militer Israel terhadap desa pelaku di Tepi Barat yang diduduki.

Serangan itu terjadi pada hari Jumat (26/12) waktu setempat, sehari setelah seorang tentara cadangan Israel yang berpakaian sipil menabrakkan kendaraannya ke seorang pria Palestina yang sedang salat di pinggir jalan di Tepi Barat.

"Investigasi awal menunjukkan ini adalah serangan teror beruntun yang dimulai di kota Beit Shean, di mana seorang pejalan kaki ditabrak," kata polisi Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/12/2025). Polisi menambahkan bahwa korban adalah seorang pria berusia 68 tahun.

- Memanas, Arab Saudi Serukan Separatis Yaman Mundur!

Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa mereka akan mendukung pemerintah Yaman dalam konfrontasi militer apa pun dengan pasukan separatis. Saudi pun menyerukan separatis untuk mundur "secara damai" dari provinsi-provinsi di Yaman yang baru saja mereka rebut.

Pernyataan tersebut disampaikan pada hari Sabtu (27/12), sehari setelah dilaporkan adanya serangan udara Saudi terhadap posisi separatis di provinsi Hadramawt, Yaman.

Jenderal Turki al-Malki, juru bicara kelompok koalisi yang dipimpin Saudi, mengatakan mereka akan bertindak "secara langsung dan pada saat yang tepat ... untuk melindungi warga sipil", demikian menurut kantor berita Saudi, SPA.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads