Militer Israel kembali melancarkan beberapa serangan di Lebanon selatan dan timur pada hari Kamis (18/12). Militer Israel mengatakan mereka menargetkan infrastruktur Hizbullah termasuk sebuah kompleks militer.
Meskipun gencatan senjata disepakati pada November 2024, yang seharusnya mengakhiri permusuhan lebih dari setahun antara Israel dan kelompok militan Hizbullah, Israel terus melakukan serangan di Lebanon. Israel juga mempertahankan pasukannya di lima wilayah Lebanon selatan yang dianggap strategis.
Kantor berita Lebanon, National News Agency yang dikelola pemerintah, melaporkan beberapa serangan di daerah pegunungan di Lebanon selatan dan timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (18/12/2025), militer Israel mengatakan mereka menargetkan "situs infrastruktur teror di beberapa wilayah di Lebanon termasuk sebuah kompleks militer yang digunakan oleh Hizbullah untuk melakukan pelatihan dan kursus" bagi anggota kelompok yang didukung Iran tersebut.
Dalam pernyataan lain, militer Israel (IDF) juga mengatakan: "Beberapa saat yang lalu, IDF menyerang seorang Hizbullah di daerah Taybeh di Lebanon selatan."
Serangan-serangan ini terjadi menjelang pertemuan komite pemantau gencatan senjata, yang meliputi Amerika Serikat dan Prancis, pada hari Jumat (29/12) besok.
Sebelumnya pada hari Selasa lalu, dua orang tewas dalam serangan-serangan Israel, salah satunya terjadi sekitar 30 kilometer (20 mil) selatan Beirut, ibu kota Lebanon.
Sekitar 340 orang telah tewas akibat serangan Israel di Lebanon sejak perjanjian gencatan senjata diberlakukan, menurut perhitungan AFP berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon.
Saksikan Live DetikSore:
Lihat Video 'Detik-Detik Israel Ledakan Gedung di Tayr Filsay Lebanon':
(ita/ita)










































