Bersitegang, PM Jepang Bilang Selalu Terbuka untuk Dialog dengan China

Bersitegang, PM Jepang Bilang Selalu Terbuka untuk Dialog dengan China

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 17 Des 2025 18:41 WIB
Bersitegang, PM Jepang Bilang Selalu Terbuka untuk Dialog dengan China
Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi (Foto: AFP/KAZUHIRO NOGI)
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi mengatakan bahwa ia "selalu terbuka" untuk dialog dengan China, meskipun ada perselisihan diplomatik antara Tokyo dan Beijing atas komentar yang ia buat tentang Taiwan.

"China adalah tetangga penting bagi Jepang, dan kita perlu membangun hubungan yang konstruktif dan stabil," kata Takaichi dalam konferensi pers, dilansir kantor berita AFP, Rabu (17/12/2025).

"Jepang selalu terbuka untuk dialog dengan China. Kami tidak menutup pintu kami," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China dan Jepang bersitegang setelah pernyataan Takaichi pada bulan November lalu, bahwa Tokyo dapat campur tangan secara militer dalam serangan apa pun terhadap Taiwan.

ADVERTISEMENT

Dalam eskalasi terbaru perselisihan bulan ini, pesawat militer China mengunci radar ke jet Jepang, yang mendorong Tokyo untuk memanggil duta besar Beijing.

Diketahui bahwa China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah mengancam akan menggunakan kekuatan untuk menguasainya.

Komentar tersebut memicu reaksi diplomatik yang tajam dari Beijing, yang telah mendesak warganya untuk menghindari perjalanan ke Jepang.

Data resmi yang dirilis pada hari Rabu (17/12) menunjukkan bahwa peringatan tersebut telah berdampak pada jumlah pengunjung.

Kedatangan dari China daratan ke Jepang bulan lalu hanya meningkat tiga persen dari tahun sebelumnya, pertumbuhan terlemah sejak Januari 2022, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO).

Pertumbuhan tahunan pengunjung China ke Jepang telah stabil di angka dua digit selama beberapa bulan -- 22,8 persen pada Oktober, 18,9 persen pada September, dan 36,5 persen pada Agustus.

China adalah sumber wisatawan terbesar ke kepulauan Jepang, dengan hampir 7,5 juta pengunjung dalam sembilan bulan pertama tahun 2025 -- seperempat dari semua wisatawan asing, menurut angka resmi.

Terpikat oleh nilai yen yang lemah, mereka menghabiskan uang setara dengan US$3,7 miliar pada kuartal ketiga.

MenurutJNTO, setiap turis China rata-rata menghabiskan 22 persen lebih banyak daripada pengunjung lain tahun lalu.

Simak Video 'China Desak PM Jepang Tarik Pernyataan Terkait Taiwan':

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads