Otoritas Kosovo telah mulai menerima para migran yang ingin dideportasi oleh Amerika Serikat. Hal ini berdasarkan kesepakatan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Kami menerima mereka yang tidak diinginkan Amerika Serikat di wilayahnya," kata Perdana Menteri (PM) Kosovo, Albin Kurti dalam sebuah wawancara televisi pada Kamis (11/12) malam waktu setempat, dilansir kantor berita AFP, Jumat (12/12/2025). Dia menambahkan bahwa satu atau dua migran telah tiba di negara Balkan tersebut.
Berdasarkan kesepakatan yang dicapai pada bulan Juni lalu, Kosovo dapat menerima hingga 50 orang, menurut pemerintah Kurti. Perjanjian tersebut akan berlaku selama satu tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Kosovo mengatakan bahwa lewat kesepakatan itu, negara tersebut, salah satu negara termiskin di Eropa, ingin menyatakan "rasa terima kasih abadi" atas dukungan AS sejak memisahkan diri dari Serbia pada tahun 2008.
Kurti berkuasa pada bulan Februari lalu, tetapi pemerintahannya telah tumbang dan pemilihan baru akan diadakan pada 28 Desember mendatang.
Amerika Serikat telah melontarkan kata-kata keras kepada partai Kurti, menuduhnya "merusak stabilitas" Kosovo dengan melarang sebuah partai politik Serbia untuk ikut serta dalam pemilihan Desember mendatang.
Kosovo juga telah meratifikasi perjanjian dengan Denmark untuk menampung para tahanan asing yang dihukum di negara tersebut, yang akan dapat menjalani hukuman di penjara Kosovo.
(ita/ita)










































