Dua jet tempur Amerika Serikat (AS) terdeteksi terbang mendekati wilayah udara Venezuela pada Selasa (9/12) siang waktu setempat. Jet-jet tempur AS itu tampak melakukan penerbangan panjang di atas Teluk Venezuela, saat Washington terus meningkatkan tekanan pada Presiden Nicolas Maduro.
Pergerakan dua jet tempur AS, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (10/12/2025), terdeteksi oleh situs pelacakan penerbangan Flightradar24 yang bisa diakses publik. Data Flighradar24 menunjukkan bahwa dua jet tempur jenis F/A-18 milik Angkatan Laut AS mengudara di dekat wilayah udara Venezuela.
Menurut data Flighradar24, kedua jet tempur AS itu terbang melintasi teluk yang sempit dan melakukan sejumlah manuver selama lebih dari 30 menit di atas Teluk Venezuela. Pergerakan itu menarik perhatian publik secara signifikan karena ribuan orang memantau posisi kedua jet tempur itu secara real-time via online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, mengonfirmasi misi tersebut. Dia mengatakan bahwa Departemen Pertahanan AS "melakukan operasi rutin dan sah di wilayah udara internasional, termasuk di atas Teluk Venezuela".
"Kami akan terus mengudara dengan aman, secara profesional, dan sesuai dengan hukum internasional untuk melindungi tanah air, memantau aktivitas ilegal, dan mendukung stabilitas di seluruh Amerika," tegas pejabat pertahanan AS itu saat berbicara kepada Anadolu Agency.
Langkah tersebut terjadi di tengah semakin meningkatnya ketegangan militer dan operasi AS yang menargetkan Venezuela.
Ketegangan semakin memuncak pada Sabtu (6/12) lalu, setelah pengumuman Presiden Donald Trump yang menyebut wilayah udara "di atas dan di sekitar" Venezuela akan dianggap tertutup "secara keseluruhan".
AS telah melancarkan setidaknya 22 serangan di Laut Karibia dan Samudra Pasifik Timur terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkotika sejak September lalu. Total sedikitnya 87 orang tewas akibat serangan-serangan tersebut.
Pekan lalu, Trump menegaskan kembali peringatannya bahwa dia akan segera mulai menargetkan jaringan perdagangan narkoba Venezuela "melalui darat".
Sementara pemerintahan Trump menegaskan bahwa pihaknya menargetkan Venezuela sebagai bagian dari upaya memerangi perdagangan narkoba di kawasan tersebut, pemerintahan Maduro meyakini jika Washington berupaya menggulingkan rezim Caracas.
Otoritas Venezuela bahkan mencurigai AS berupaya untuk "mengambil alih cadangan minyak Venezuela yang sangat besar melalui penggunaan kekuatan militer yang mematikan", yang menunjukkan bahwa upaya anti-narkoba di kawasan itu hanyalah dalih untuk upaya penggulingan Maduro dari kekuasaan.
Tonton juga video "Detik-detik Jet Tempur India Jatuh saat Atraksi di Dubai"











































