Panas Lagi! Serangan Thailand Tewaskan 4 Warga Sipil Kamboja

Panas Lagi! Serangan Thailand Tewaskan 4 Warga Sipil Kamboja

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 08 Des 2025 16:42 WIB
Panas Lagi! Serangan Thailand Tewaskan 4 Warga Sipil Kamboja
Momen senjata militer Thailand melepaskan serangan di perbatasan saat konflik meletus dengan Kamboja pada Julu lalu (dok. REUTERS/Athit Perawongmetha)
Phnom Penh -

Otoritas Kamboja mengatakan sedikitnya empat warga sipil tewas akibat serangan militer Thailand, saat pertempuran terbaru meletus di sepanjang perbatasan yang disengketakan. Kedua negara saling menuduh negara tetangganya yang memulai serangan terlebih dahulu,

Militer Thailand mengatakan pasukannya melancarkan serangan udara di sepanjang perbatasan, setelah pasukannya dihujani serangan militer Kamboja. Otoritas Phnom Penh menuduh Bangkok memulai serangan untuk memprovokasi balasan dari pihaknya.

Menteri Informasi Kamboja, Neth Pheaktra, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (8/12/2025), mengatakan bahwa serangan militer Thailand menghantam dua area, yakni di provinsi perbatasan Oddar Meanchey dan Preah Vihear, pada Senin (8/12) waktu setempat dan memakan korban jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setidaknya empat warga sipil Kamboja tewas dalam serangan-serangan Thailand," sebut Pheaktra dalam pernyataannya.

"Tiga warga sipil tewas di Provinsi Oddar Meanchey dan satu warga sipil tewas di Provinsi Preah Vihear," imbuhnya menjelaskan.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan bahwa 10 warga sipil lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Dalam pernyataan sebelumnya, militer Thailand menyebut setidaknya satu tentaranya tewas dan empat orang lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan terbaru, yang meletus di dua area di Provinsi Ubon Ratchathani, setelah pasukannya diserang Kamboja.

Militer Bangkok menyebut serangan udaranya itu merespons serangan militer Phnom Penh.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir BBC, juru bicara militer Thailand, Winthai Suvaree, mengklaim serangan udaranya pada Senin (8/12) pagi itu tepat sasaran dan hanya menargetkan fasilitas-fasilitas militer di Kamboja. Dia mengatakan bahwa menghindari korban warga sipil menjadi "prioritas tertinggi" militer Thailand.

Kementerian Pertahanan Kamboja, dalam pernyataan terpisah, menyebut militer Thailand melancarkan serangan fajar terhadap pasukannya di dua lokasi, setelah berhari-hari melakukan aksi-aksi provokatif. Ditegaskan juga oleh Kementerian Pertahanan Kamboja bahwa pasukannya tidak membalas serangan itu.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Letnan Jenderal Maly Socheata, mempertegas pernyataan Phnom Penh bahwa Thailand yang menyerang terlebih dahulu. Diklaim oleh Socheata bahwa pasukan Thailand menyerang tentara Kamboja pada Minggu (7/12) sore dan kemudian pada Senin (8/12) dini hari.

Dalam tuduhannya, seperti dikutip BBC, Socheata menyebut militer Thailand menggunakan tank, gas beracun, dan tembakan artileri. Tuduhan gas beracun dari Phnom Penh sebelumnya telah terbukti tidak berdasar.

Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul menegaskan negaranya "tidak pernah menginginkan kekerasan" tetapi akan "menggunakan cara-cara yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatannya".

Mantan pemimpin Kamboja yang sangat berpengaruh, Hun Sen, ayah dari PM saat ini, Hun Manet, mengatakan bahwa militer Thailand merupakan "agresor' yang berusaha memprovokasi respons balasan. Dia menyebut Bangkok menggunakan "segala jenis senjata... untuk memancing (Kamboja melancarkan) serangan balasan". Dia mendesak pasukan militer Kamboja untuk menahan diri.

Lihat Video 'Pasukan Militer Thailand-Kamboja Kembali Saling Serang':

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads