Seorang warga, Aisha (63), meninggal dunia di pengungsian banjir di Aceh Tamiang, Aceh. Keluarga menyebut Aisha merupakan pasien diabetes dan tak mendapat perawatan di pengungsian.
Kematian Aisha dilaporkan oleh Reuters, Minggu (7/12/2025). Aisha disebut tak mendapat perawatan medis untuk diabetes yang telah lama diidapnya selama berada di pengungsian akibat banjir.
"Nggak ada, memang nggak ada," kata suami Aisha, Muhamad Asan, di pengungsian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga menyebut Aisha tak sempat membawa obat saat melarikan diri ketika banjir besar terjadi akhir November lalu. Dia mengatakan Aisha dalam kondisi sakit selama mengungsi.
"Dari mulai kami mengungsi dia memang udah nggak sehat, udah sakit penyakit gula udah lama juga gula dia ya, jadi di sini obat-obatnya nggak dibawa," ujar Asan.
Dia mengatakan istrinya itu kerap meminta pulang ke rumah. Namun, rumah mereka telah hancur akibat banjir.
"Dia minta pulang, rumah nggak ada lagi, bukan kena banjir lagi, udah hancur," ucapnya.
Banjir besar melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat usai hujan super lebat mengguyur wilayah itu pada 25-27 November lalu. Hujan membawa material lumpur, kayu hingga batu dan menghantam permukiman warga.
Berdasarkan data BNPB hingga Minggu (7/12), terdapat 916 orang yang tewas akibat banjir di tiga provinsi itu. Selain itu, masih ada 274 orang yang dinyatakan hilang dan 4.200 orang terluka.
Banjir juga menyebabkan ratusan ribu orang menjadi pengungsi di 52 kabupaten/kota yang terdampak. Korban tewas terbanyak berada di Aceh.











































