Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tersenyum sangat lebar saat menjadi penerima pertama hadiah perdamaian (peace prize) terbaru Federasi Sepakbola Internasional (FIFA). Kelompok Hamas kembali menegaskan mereka tidak ingin memerintah atas Jalur Gaza setelah perang melawan Israel berakhir.
Trump menyebut penghargaan dari FIFA ini sebagai "kehormatan besar" dalam hidupnya. Sang Presiden AS berusia 79 tahun itu bahkan tampak tersenyum lebar setelah menerima FIFA peace prize tersebut.
Sementara itu, Hamas juga menyatakan telah menyetujui pembentukan komite teknokratis untuk mengelola daerah kantong Palestina tersebut pada tahap selanjutnya dalam gencatan senjata Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (6/12/2025):
- Senyum Lebar Trump Saat Jadi Penerima Pertama FIFA Peace Prize
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tersenyum sangat lebar saat menjadi penerima pertama hadiah perdamaian (peace prize) terbaru Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) pada Jumat (5/12) waktu setempat.
Penghargaan yang diberikan langsung oleh Presiden FIFA Gianni Infantino dalam seremoni pengundian Piala Dunia 2026 di Kennedy Center, Washington DC itu menjadi semacam kompensasi untuk Trump yang sangat mendambakan Nobel Perdamaian. Infantino selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Trump.
Trump, seperti dilansir AFP, Sabtu (6/12/2025), menyebut penghargaan dari FIFA ini sebagai "kehormatan besar" dalam hidupnya. Sang Presiden AS berusia 79 tahun itu bahkan tampak tersenyum lebar setelah menerima FIFA peace prize tersebut.
- Perbatasan Afghanistan-Pakistan Memanas Lagi, Baku Tembak Terjadi
Perbatasan Afghanistan dan Pakistan yang rawan konflik kembali memanas pada Jumat (5/12) malam. Baku tembak sengit kembali terjadi antara pasukan militer kedua negara, setelah kegagalan perundingan damai pada awal pekan ini.
Dalam bentrokan terbaru itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (6/12/2025), Kabul dan Islamabad saling menuduh pihak lain melancarkan serangan "tanpa alasan". Sejauh ini belum ada laporan langsung mengenai korban jiwa akibat baku tembak tersebut.
Juru bicara Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid, menyebut pasukan Pakistan melancarkan serangan di distrik Spin Boldak, Provinsi Kandahar.
- Geger Drone Misterius Terdeteksi di Pangkalan Kapal Selam Nuklir Prancis
Sejumlah drone misterius terdeteksi mengudara di atas pangkalan Prancis, yang menampung kapal selam balistik nuklir dengan pengamanan ketat. Militer Prancis menggunakan alat pengacau sinyal atau jammer untuk melumpuhkan drone-drone misterius tersebut.
Ini menjadi insiden terbaru dari serangkaian penampakan drone misterius di atas bandara dan lokasi militer serta kawasan industri sensitif yang marak di kawasan Eropa beberapa waktu terakhir.
Sekitar 3,5 tahun setelah invasi Rusia ke Ukraina, muncul kekhawatiran yang berkembang bahwa gangguan semacam itu bisa menjadi bagian dari taktik perang hybrid Moskow melawan Uni Eropa, yang selama ini mendukung Kyiv.
- Hamas Kembali Tegaskan Tak Ingin Memerintah Gaza Usai Perang
Kelompok Hamas kembali menegaskan mereka tidak ingin memerintah atas Jalur Gaza setelah perang melawan Israel berakhir. Hamas juga menyatakan telah menyetujui pembentukan komite teknokratis untuk mengelola daerah kantong Palestina itu pada tahap selanjutnya dalam gencatan senjata Gaza.
Penegasan tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (6/12/2025), disampaikan oleh seorang pejabat senior Hamas, yang enggan disebutkan namanya, yang mengatakan kepada Al Arabiya pada Jumat (5/12) bahwa Hamas tidak ingin melanjutkan pemerintahan di Jalur Gaza.
Pejabat senior Hamas itu menambahkan bahwa Hamas telah menyetujui pembentukan komite teknokratis untuk mengelola daerah kantong Palestina tersebut pada tahap selanjutnya.
- Sri Lanka Umumkan Bantuan Rp 541 Juta untuk Korban Banjir-Longsor
Pemerintah Sri Lanka mengumumkan paket bantuan besar-besaran untuk warganya yang menjadi korban banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh siklon Ditwah yang meluluhlantakkan sebagian wilayah negara tersebut.
Kementerian Keuangan Sri Lanka, seperti dilansir AFP, Sabtu (6/12/2025), mengumumkan bahwa para korban selamat akan ditawari hingga 10 juta Rupee Sri Lanka, atau setara Rp 541,4 juta, untuk membeli tanah di lokasi yang lebih aman dan membangun rumah baru.
Pemerintah Kolombo, dalam pengumuman pada Jumat (5/12) malam, juga menawarkan 1 juta Rupee Sri Lanka, atau setara Rp 54 juta, sebagai kompensasi untuk setiap korban tewas atau para korban yang mengalami cacat permanen.
Tonton juga video "Momen Trump Joget Lagu "YMCA" di Pengundian Piala Dunia FIFA 2026"











































