Trump di Rapat Kabinet: Ngamuk soal Imigran hingga Ketiduran

Trump di Rapat Kabinet: Ngamuk soal Imigran hingga Ketiduran

Haris Fadhil - detikNews
Kamis, 04 Des 2025 06:40 WIB
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi sorotan dalam rapat kabinet. Trump sempat tertidur dan ngamuk-ngamuk soal imigran dalam rapat kabinet.

Dilansir AFP, Rabu (3/12/2025), Trump ngomel-ngomel mengenai para imigran Somalia dalam rapat kabinet. Dia mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak diterima di AS.

Pernyataan pedas Trump itu muncul di tengah terkuaknya skandal di negara bagian Minnesota, tempat jaksa penuntut mengatakan bahwa lebih dari USD 1 miliar dihabiskan untuk layanan sosial yang tidak ada. Sebagian besar diduga melalui penagihan palsu oleh warga Amerika Somalia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Somalia, mereka tidak punya apa-apa, mereka hanya berkeliaran saling membunuh," kata Trump dalam rapat kabinet di Gedung Putih pada Selasa (2/12) waktu setempat.

Dia mengatakan AS tak membutuhkan warga Somalia. Dia mengatakan kondisi negara Somalia tidak baik karena suatu alasan.

ADVERTISEMENT

"Negara mereka tidak baik karena suatu alasan. Negara mereka busuk, dan kita tidak ingin mereka berada di negara kita," ujarnya.

Trump sendiri dikenal memiliki sejarah panjang dalam mencemooh kaum minoritas. Dia juga meraih popularitas politik dengan menyebarkan teori konspirasi palsu bahwa mantan Presiden AS Barack Obama lahir di Kenya, bukan di Amerika Serikat.

Trump sering kali mengungkit kekhawatiran mayoritas kulit putih akan kehilangan kekuasaan politik dan budaya. Dia mengatakan AS akan salah jalan jika terus menerima apa yang disebutnya sampah.

"Kita berada di titik kritis," kata Trump dalam rapat kabinet.

"Kita bisa memilih salah satu, dan kita akan salah jalan jika terus menerima sampah ke negara kita," imbuhnya.

Trump mengatakan warga Amerika keturunan Somalia 'tidak berkontribusi apa pun'. Dia mencaci maki Ilhan Omar, seorang anggota kongres AS dari Partai Demokrat yang berasal dari keturunan Somalia.

"Ilhan Omar itu sampah. Teman-temannya sampah. Biarkan mereka kembali ke tempat asal mereka dan memperbaikinya," ujarnya.

Omar kemudian menulis tentang Trump di media sosial X: 'Obsesinya terhadap saya menyeramkan. Saya harap dia mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkannya'.

Tertidur di Rapat

Selain ngomel, Trump juga sempat tertidur dalam rapat itu. Dilansir CNN, rapat dimulai tepat setelah siang hari pada Selasa (2/12) waktu setempat. Rapat itu diikuti Trump bersama jajaran menterinya.

Pada awal rapat, Trump mengklaim dirinya 'lebih jeli daripada saya 25 tahun lalu' ketika menegur artikel New York Times (NYT) pekan lalu yang secara panjang lebar memaparkan bahwa presiden berusia 79 tahun itu tampak melambat selama masa jabatan keduanya.

"Trump cekatan, tetapi mereka tidak cekatan," ucap Trump merujuk pada NYT.

Trump mengecam wartawan atas apa yang dia anggap sebagai perlakuan tidak adil ketika membahas kesehatan dan staminanya. Dia memberikan pesan khusus untuk para wartawan: 'Kalian orang gila'.

Namun selama satu setengah jam berikutnya, Trump tampak kesulitan untuk membuat dirinya tetap terjaga. Trump tampak berjuang keras, dan kerap kalah, dalam menahan kantuk.

Selama rapat kabinet, yang biasanya diwarnai hujan pujian untuk Trump, sang Presiden AS itu berulang kali tampak tertidur. Sekitar 15 menit setelah dia mengkritik artikel NYT, Trump tampak kesulitan untuk tetap membuka mata saat Menteri Perdagangan Howard Lutnick memuji perang dagang yang dikobarkan Trump, dan melontarkan pujian berbunyi: 'Kabinet terhebat yang pernah ada untuk presiden terhebat yang pernah ada'.

Kedipan mata Trump tampak melambat ketika dia mendengarkan pemaparan Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Scott Turner, juga Menteri Pertanian Brooker Rolins. Perjuangan Trump untuk menahan kantuk semakin berat ketika Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Tenaga Kerja Lori Chavez-DeRemer, dan Administrator Badan Perlindungan Lingkungan Lee Zeldin berbicara.

Saat Menteri Pendidikan Linda McMahon dan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Robert F Kennedy Jr berbicara, Trump tampak terdiam dengan kedua matanya tertutup selama 10 detik hingga 15 detik. Dia kemudian menggerakkan matanya atau mengangguk.

Tepat sebelum pukul 13.45 waktu setempat, Trump masih terlihat berjuang menahan kantuk ketika Menteri Luar Negeri Marco Rubio memuji upayanya mengakhiri perang. Namun bedanya, kali ini Trump yang tampak mengantuk lebih terlihat jelas karena dia duduk tepat di sebelah Rubio dan kamera terus menyorot keduanya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt membela Trump. Dia mengatakan sang Presiden AS itu 'mendengarkan dengan saksama dan memimpin keseluruhan rapat kabinet yang berlangsung maraton selama tiga jam'.

Halaman 2 dari 4
(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads