Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengecam ancaman militer Amerika Serikat (AS) dengan menegaskan negaranya tidak ingin berdamai kalau harus menjadi budak. Maduro menyebut pengerahan militer Washington secara besar-besaran telah "menguji" Caracas selama 22 pekan terakhir.
Presiden AS Donald Trump semakin meningkatkan tekanan terhadap Maduro dengan pengerahan angkatan laut secara besar-besaran di kawasan Karibia, pengeboman kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba dari Venezuela, dan merilis peringatan keras untuk menghindari wilayah udara Venezuela.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (2/12/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- 2 Pria Ditahan Atas Perampokan Rumah Mantan Presiden Prancis
Dua pria telah ditahan di Prancis dan didakwa atas dugaan perampokan rumah mantan presiden Francois Hollande di Paris, ibu kota Prancis.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/12/2025), kantor kejaksaan di Paris mengatakan pada hari Senin (1/12) waktu setempat, bahwa kedua tersangka didakwa dan ditahan Jumat lalu. Pernyataan kejaksaan tersebut mengonfirmasi laporan dari jaringan televisi berita BFMTV.
Disebutkan bahwa kedua tersangka merupakan dua pria berusia awal 30-an tahun dan keduanya merupakan kelahiran Aljazair.
- Memanas! Rusia Rebut Kota Pusat Logistik Militer Ukraina
Pemerintah Rusia mengklaim pasukannya berhasil merebut dua kota penting di wilayah Ukraina, saat invasi militer terus berlanjut. Kedua kota penting itu terdiri atas Pokrovsk di sebelah timur, yang merupakan kota pusat logistik militer utama bagi Ukraina, dan Vovchansk yang terletak di timur laut negara tersebut.
Klaim keberhasilan di medan perang itu, seperti dilansir AFP, Selasa (2/12/2025), diumumkan langsung oleh Kremlin dalam postingan via Telegram pada Senin (1/12) waktu setempat.
Klaim Moskow tersebut semakin meningkatkan tekanan terhadap Ukraina saat negara itu berupaya mendapatkan dukungan Amerika Serikat (AS) dalam negosiasi menegangkan untuk mengakhiri perang.
- Raja Charles Berduka Atas Banjir Asia Termasuk RI, Serukan Hal Ini!
Raja Charles III menyampaikan pernyataan dukanya terkait banjir dahsyat yang melanda Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia.
Raja Charles merilis pernyataan pribadi di akun Instagram resmi keluarga kerajaan pada hari Senin (1/12) waktu setempat, mengungkapkan kesedihannya atas kerusakan yang disebabkan oleh beberapa siklon tropis dan hujan deras selama berhari-hari.
Dalam pesannya yang ditandatangani "Charles R", sang raja Inggris tersebut menulis: "Saya dan istri saya sangat berduka mengetahui kehancuran yang disebabkan oleh badai dahsyat di Asia Selatan dan Tenggara. Kita hanya bisa membayangkan skala kerusakan dan penderitaan yang dihadapi oleh semua orang yang kehidupan dan mata pencahariannya sangat terdampak."
- Menhan Nigeria Mengundurkan Diri di Tengah Maraknya Penculikan Massal
Menteri Pertahanan (Menhan) Nigeria, Mohammed Badaru Abubakar, mengundurkan diri dari jabatannya saat krisis keamanan menyelimuti negara tersebut, termasuk maraknya penculikan massal terhadap anak-anak sekolah.
Pengunduran diri Abubakar, seperti dilansir AFP, Selasa (2/12/2025), diumumkan oleh kantor kepresidenan Nigeria dalam pernyataannya pada Senin (1/12) waktu setempat.
Pengunduran diri Menhan ini terjadi setelah pekan lalu, Presiden Bola Tinubu menetapkan "darurat keamanan nasional" saat Nigeria berupaya mengatasi gelombang penculikan massal yang mengakibatkan ratusan orang, sebagian besar anak sekolah, diculik dalam hitungan hari sepanjang bulan lalu.
- Geram Diancam AS, Presiden Venezuela Ogah Damai Kalau Jadi Budak
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengecam ancaman militer Amerika Serikat (AS) dengan menegaskan negaranya tidak ingin berdamai kalau harus menjadi budak. Maduro menyebut pengerahan militer Washington secara besar-besaran telah "menguji" Caracas selama 22 pekan terakhir.
Presiden AS Donald Trump semakin meningkatkan tekanan terhadap Maduro dengan pengerahan angkatan laut secara besar-besaran di kawasan Karibia, pengeboman kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba dari Venezuela, dan merilis peringatan keras untuk menghindari wilayah udara Venezuela.
Saat berpidato di hadapan pendukungnya di Caracas, seperti dilansir AFP dan TRT World, Selasa (2/12/2025), Maduro mengatakan Venezuela menginginkan perdamaian "dengan kedaulatan, kesetaraan, dan kebebasan". Dia menegaskan penolakan terhadap apa yang disebutnya sebagai "perdamaian budak".
Tonton juga video "Rusia Ambil Alih Kota Pokrovsk-Vovchansk Ukraina"











































