Militer Israel mengatakan pasukannya telah menewaskan lebih dari 40 militan Hamas selama seminggu terakhir dalam operasi yang menargetkan terowongan-terowongan di dekat Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
Pernyataan ini, seperti dilansir AFP, Senin (1/12/2025), disampaikan setelah militer Israel mengumumkan telah menewaskan empat militan yang muncul dari terowongan bawah tanah di kota paling selatan wilayah itu semalam.
Puluhan petempur Hamas dilaporkan bersembunyi di terowongan-terowongan di wilayah Jalur Gaza bagian selatan, di bawah area yang dikuasai militer Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 40 hari terakhir, pasukan Israel memusatkan operasi mereka di sekitar Rafah bagian timur.
"Dengan tujuan membongkar rute terowongan bawah tanah yang masih ada di area tersebut dan melenyapkan teroris-teroris yang bersembunyi di dalamnya," demikian pernyataan militer Israel.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu (30/11) waktu setempat, disebutkan bahwa "lebih dari 40 teroris telah dilenyapkan" dalam seminggu terakhir.
"Selain itu, puluhan terowongan dan lokasi infrastruktur teroris, baik di atas tanah maupun di bawah tanah, telah dibongkar di area tersebut," klaim militer Israel dalam pernyataannya.
Sejumlah sumber mengatakan kepada AFP pada Kamis (27/11) pekan lalu, bahwa negosiasi sedang berlangsung terkait nasib para petempur Hamas yang masih berada di jaringan terowongan Gaza selatan.
Hamas, pada Rabu (26/11) lalu, menyerukan negara-negara mediator untuk menekan Israel agar mengizinkan para petempur mereka melewati terowongan Gaza dengan aman -- pertama kalinya Hamas mengakui situasi tersebut.
Para petempur Hamas disebut berada di dalam terowongan yang terletak di area Gaza yang kini dikuasai pasukan Israel.
"Para petempur kami di Rafah tidak dapat menerima penyerahan diri atau menyerahkan senjata mereka kepada pendudukan," tegas salah satu pejabat Hamas, Husam Badran, dalam pernyataannya.
Seorang anggota terkemuka Hamas, yang tidak disebut namanya, mengatakan kepada AFP bahwa kelompoknya memperkirakan ada sekitar 60-80 petempur Hamas yang masih terjebak di dalam terowongan Gaza.
Gencatan senjata yang berlaku sejak Oktober lalu masih rapuh, dengan Israel dan Hamas saling menuduh adanya pelanggaran. Badran menuduh Israel menghindari untuk melanjutkan ke fase gencatan senjata selanjutnya, dan menyebut penundaan "hanya akan mendorong seluruh kawasan ke dalam ketidakstabilan lebih lanjut".
Simak juga Video Hamas Gali Terowongan Bawah Tanah Cari Jenazah Sandera Asal Israel











































