Pemimpin Gereja Unifikasi, salah satu gereja terbesar di Korea Selatan (Korsel) yang menyerupai kultus, Han Hak Ja, mulai diadili pada Senin (1/12) waktu setempat atas tuduhan menyuap mantan Ibu Negara Korsel, Kim Heon Hee, dengan hadiah-hadiah mewah termasuk tas tangan desainer dan kalung berlian.
Penangkapan Han pada September lalu mengguncang Gereja Unifikasi, yang mengklaim memiliki 10 juta pengikut di seluruh dunia dan mengendalikan kerajaan bisnis yang luas.
Han yang berusia 82 tahun dan dikenal oleh para pengikutnya sebagai "ibu suci", juga menghadapi tuduhan korupsi atas pembayaran tunai kepada seorang anggota parlemen yang terkait dengan mantan Presiden Yoon Suk Yeol, suami dari Kim Keon Hee yang juga didakwa penyuapan dan manipulasi pasar saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Senin (1/11), tim pengacara Han membantah kliennya telah menyuap mantan Ibu Negara Korsel atau anggota parlemen tersebut. Mereka bersikeras menyatakan bahwa hadiah-hadiah itu diatur oleh seorang mantan pejabat gereja yang bertindak secara independen dan tanpa sepengetahuan Han.
Demikian seperti dilaporkan kantor berita Yonhap dan dilansir AFP, Senin (1/12/2025).
Jaksa penuntut Korsel menolak klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan Han "sangat mengerikan".
Dikatakan oleh jaksa bahwa para anggota Gereja Unifikasi telah menyumbang kepada organisasi tersebut meskipun mereka mengalami kesulitan keuangan, tetapi dana tersebut kemudian digunakan untuk "pembayaran jaminan dan ikatan politik terlarang".
Dalam kasus ini, Han harus menjawab tuduhan bahwa dia memberikan barang-barang mewah senilai sekitar 82 juta Won kepada Kim Keon Hee.
Han juga diduga berkonspirasi untuk membayar 100 juta Won kepada seorang anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat tahun 2022 lalu dalam upaya mendapatkan dukungan Yoon, yang pada tahun itu memenangkan kursi kepresidenan Korsel.
Persidangan terpisah untuk kasus itu akan dimulai pada 9 Desember mendatang, dengan Han didakwa melanggar undang-undang partai politik.
Jaksa penuntut meyakini Han telah mengarahkan lebih dari 2.000 anggota gereja untuk mendaftar ke Partai Kekuatan Rakyat yang menaungi Yoon, menjelang konvensi partai untuk mempengaruhi hasilnya.
Han mengambil alih kepemimpinan Gereja Unifikasi setelah kematian suaminya, Moon Sun Myung, yang mendirikan gereja tersebut pada tahun 1954 silam. Moon semasa hidup ditolak oleh gereja-gereja Protestan arus utama, terutama setelah dia sempat mengklaim sebagai kedatangan Yesus Kristus yang kedua.
Tonton juga video "Penampilan Eks Ibu Negara Korsel di Sidang Korupsi Perdana"











































