Putin Setop Perang Jika Ukraina Mundur dari Wilayah yang Diklaim Rusia

Putin Setop Perang Jika Ukraina Mundur dari Wilayah yang Diklaim Rusia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 28 Nov 2025 10:53 WIB
Russian President Vladimir Putin chairs a meeting with members of the Security Council via video link at the Kremlin in Moscow, Russia November 21, 2025. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS Purchase Licensing Rights
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS)
Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ia akan mengakhiri serangannya di Ukraina jika Kyiv menarik diri dari wilayah-wilayah yang diklaim Moskow. Jika tidak, pasukan Rusia akan merebutnya dengan paksa.

Tentara Rusia telah bergerak perlahan namun pasti melalui Ukraina timur dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina yang kalah jumlah dan persenjataan.

"Jika pasukan Ukraina meninggalkan wilayah-wilayah yang mereka kuasai, maka kami akan menghentikan operasi tempur," kata Putin saat berkunjung ke Kirgistan, dilansir kantor berita AFP dan Al-Arabiya, Jumat (28/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika tidak, maka kami akan mencapainya dengan cara militer," imbuh Putin.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Washington telah memperbarui upayanya untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir empat tahun tersebut, dengan mengajukan rencana yang diharapkan dapat diselesaikan melalui perundingan mendatang dengan Moskow dan Kyiv.

Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina. Masalah wilayah-wilayah yang diduduki, yang menurut Kyiv tidak akan pernah diserahkan, merupakan salah satu hambatan terbesar dalam proses perdamaian.

Isu penting lainnya dalam perundingan tersebut adalah jaminan keamanan Barat untuk Ukraina, yang menurut Kyiv diperlukan untuk mencegah Moskow menginvasi lagi di masa mendatang.

Rencana awal Washington -- yang disusun tanpa masukan dari negara-negara sekutu Ukraina di Eropa -- akan membuat Kyiv menarik diri dari wilayah Donetsk, sementara Amerika Serikat secara de facto mengakui wilayah Donetsk, Krimea, dan Luhansk sebagai wilayah Rusia.

Namun, AS mengubah rencana awal tersebut pada akhir pekan lalu setelah mendapat kritik dari Kyiv dan Eropa, tetapi belum merilis versi terbarunya.

Putin, yang telah melihat rencana baru tersebut, mengatakan bahwa rencana tersebut dapat menjadi awal negosiasi.

"Secara keseluruhan, kami sepakat bahwa rencana ini dapat menjadi dasar bagi perjanjian di masa mendatang," ujarnya mengenai draf terbaru, yang diperkirakan telah dipersingkat oleh AS menjadi sekitar 20 poin.

Negosiator AS Steve Witkoff dijadwalkan berada di Moskow minggu depan untuk membahas dokumen yang telah direvisi, kata Putin.

Sementara itu, Menteri Angkatan Darat AS Dan Driscoll dijadwalkan mengunjungi Kyiv akhir pekan ini, kata penasihat presiden Ukraina, Andriy Yermak.

Tonton juga video "Ancaman Putin soal Aset Rusia Berpotensi Disita di Eropa"

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads