Otoritas Hong Kong menyebut ada hal tak biasa di lokasi kebakaran apartemen yang menewaskan sedikitnya 55 orang. Temuan tak biasa itu berupa papan yang menutupi sebagian jendela dan terbuat dari material mudah terbakar.
Televisi RTHK dan CNN melaporkan Sekretaris Keamanan Hong Kong, Chris Tang, menyebut kebakaran dahsyat yang menghanguskan sejumlah gedung apartemen di kompleks permukiman Wang Fuk Court menyebar dengan cara yang 'tidak biasa'. Tang penyelidikan kriminal terkait kebakaran itu telah diluncurkan mulai Kamis (27/11/2025).
Sejauh ini, tiga pria telah ditangkap otoritas berwenang Hong Kong atas dugaan pembunuhan terkait kebakaran mematikan tersebut. Ketiga orang yang ditangkap itu merupakan dua direktur dan seorang konsultan perusahaan konstruksi setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian Hong Kong menuduh ketiganya telah melakukan 'kelalaian berat'. Otoritas Hong Kong akan mengusut mengapa blok-blok apartemen tidak dievakuasi lebih cepat setelah api mulai menyebar dari gedung pertama.
Selain itu, Hong Kong akan mengusut apakah material yang mudah terbakar, termasuk papan polystyrene yang menghalangi jendela beberapa apartemen, turut memperparah kebakaran yang terjadi pada Rabu (26/11) itu. Kepolisian Hong Kong menemukan nama perusahaan konstruksi pada papan polystyrene yang ditemukan petugas pemadam kebakaran menghalangi beberapa jendela di kompleks apartemen yang terbakar.
Otoritas berwenang menduga material konstruksi lain yang ditemukan di apartemen tersebut seperti jaring pelindung, kanvas, dan penutup plastik tidak memenuhi standar keselamatan. Damkar Hong Kong mengatakan material-material itu sangat mudah terbakar dan mempercepat api menyebar.
"Papan polystyrene ini sangat mudah terbakar dan api menyebar dengan sangat cepat," kata Direktur Dinas Pemadam Kebakaran setempat, Andy Yeung.
Dia mengatakan keberadaan papan-papan itu tak biasa. Hal itu akan diselidiki lebih lanjut.
"Keberadaan papan-papan itu tidak biasa, jadi kami telah melaporkan insiden ini kepada polisi untuk penyelidikan lebih lanjut," sebutnya.
Pemimpin pemerintah Hong Kong, John Lee, mengatakan otoritas perumahan kota akan menyelidiki apakah lapisan pelindung yang digunakan menutupi bangunan itu selama renovasi cukup tahan api. Dia menegaskan pemerintah akan meminta pertanggungjawaban dari pihak yang bersalah.
"Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku," tegas Lee.
Selain itu, perancah atau batang bambu yang dipasang di sekitar bagian luar gedung apartemen yang sedang dalam renovasi turut disebut sebagai penyebab kebakaran cepat menyebar. Perancah bambu, yang secara luas masih digunakan oleh pekerja konstruksi di Hong Kong, diduga membuat kobaran api menyebar dengan cepat ke blok-blok apartemen lainnya di kompleks permukiman Wong Fuk Court, yang total memiliki delapan gedung setinggi 31 lantai dan menyediakan 2.000 unit apartemen.
Upaya pemadaman masih dilakukan hingga Kamis (27/11). Selain itu, 55 orang telah dipastikan tewas dalam kebakaran itu. Sedikitnya 279 orang lainnya masih belum ditemukan keberadaannya sejak kebakaran terjadi.
Saksikan Live DetikSore:
Lihat juga Video: Kebakaran Apartemen di Hong Kong, 13 Orang Tewas











































