Israel Bunuh Komandan Hizbullah, Garda Revolusi Iran Ancam Pembalasan!

Israel Bunuh Komandan Hizbullah, Garda Revolusi Iran Ancam Pembalasan!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 25 Nov 2025 10:35 WIB
Iranian IRGC cadets attend the funeral of Razi Mousavi, a senior commander in the IRGC’s Quds Force who was killed on December 25 in an Israeli strike in Syria, in Tehran, on December 28, 2023. (AFP)
Pasukan Garda Revolusi Iran (dok. AFP)
Teheran -

Garda Revolusi Iran (IRGC) mengecam pembunuhan komandan militer Hizbullah oleh Israel, dalam serangan terbaru di ibu kota Lebanon. IRGC, yang merupakan sekutu Hizbullah, mengancam akan memberikan "respons yang menghancurkan" sebagai balasan terhadap Tel Aviv.

Kelompok Hizbullah telah mengonfirmasi kematian Haytham Ali Tabatabai, salah satu komandan senior kelompok tersebut, dalam serangan udara Israel yang menghantam pinggiran selatan Beirut pada Minggu (23/11) waktu setempat.

Hizbullah mengenang Tabatabai sebagai "seorang komandan militer penting" dan sosok komandan yang "hebat" yang telah "bekerja untuk menghadapi musuh Israel hingga saat-saat terakhir hidupnya yang penuh berkah".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tabatabai menjadi komandan Hizbullah paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak dimulainya gencatan senjata antara kelompok itu dan Tel Aviv pada November 2024 lalu, yang mengakhiri pertempuran sengit selama lebih dari setahun.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh media pemerintah Iran, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (25/11/2025), IRGC mengatakan pihaknya "mengutuk keras kejahatan biadab ini".

Ditegaskan juga oleh IRGC bahwa Hizbullah dan seluruh "poros perlawanan" -- merujuk pada Iran dan jaringan kelompok bersenjata yang didukung Teheran -- berhak untuk membalas dendam atas kematian Tabatabai.

IRGC, dalam pernyataannya, memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi "respons yang menghancurkan" pada waktu yang mereka tentukan.

Kecaman IRGC ini disampaikan setelah Kementerian Luar Negeri Iran juga menyampaikan kecaman terhadap serangan mematikan Israel tersebut. Teheran menyebutnya sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata November 2024 dan pelanggaran brutal terhadap kedaulatan nasional Lebanon".

Israel telah berulang kali melancarkan serangan di wilayah Lebanon sejak gencatan senjata dimulai, dengan dalih serangan-serangan itu menargetkan para petempur dan infrastruktur militer Hizbullah.

Hizbullah, yang pendukung utamanya adalah Iran, telah melemah secara signifikan akibat konfrontasi terbaru dengan Israel. Situasi semakin memburuk dengan jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah, yang merupakan sekutu utama Teheran dan Hizbullah.

Kemunduran-kemunduran itu berdampak langsung pada Iran, dengan fasilitas nuklirnya menjadi target pengeboman Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), saat perang berkecamuk selama 12 hari pada pertengahan Juni lalu.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video Sesumbar Netanyahu: Kami Menguasai Langit di Atas Teheran"
[Gambas:Video 20detik]
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads