Hizbullah Akui Komandan Seniornya Tewas dalam Serangan Israel

Hizbullah Akui Komandan Seniornya Tewas dalam Serangan Israel

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 24 Nov 2025 12:18 WIB
People inspect a damaged building, after an Israeli strike, in Beirut’s southern suburbs, Lebanon, November 23, 2025. (Reuters)
Serangan udara Israel memicu kerusakan pada gedung di pinggiran selaran Beirut, Lebanon (Reuters)
Beirut -

Kelompok Hizbullah mengonfirmasi bahwa salah satu komandan seniornya, Ali Tabatabai, tewas dalam serangan udara terbaru Israel yang menghantam area Beirut, ibu kota Lebanon, pada Minggu (23/11) waktu setempat.

Hizbullah dalam pernyataannya, seperti dilansir Anadolu Agency dan Al Arabiya, Senin (24/11/2025), mengenang Tabatabai sebagai "seorang komandan militer penting" dan sosok komandan yang "hebat" yang telah "bekerja untuk menghadapi musuh Israel hingga saat-saat terakhir hidupnya yang penuh berkah.

Pernyataan Hizbullah itu menunjukkan senioritas Tabatabai, namun tanpa menyebutkan secara detail soal peran pastinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hizbullah menambahkan bahwa empat anggotanya tewas dalam serangan udara yang menghancurkan sebuah gedung di pinggiran kota Haret Hreik, sebuah basis Hizbullah.

ADVERTISEMENT

Salah satu pejabat Hizbullah, Mahmoud Qmati, menyebut serangan Israel itu telah melanggar "garis merah". Dia mengatakan bahwa pimpinan Hizbullah akan memutuskan soal apakah kelompok itu akan meresponsnya dan bagaimana respons yang akan diberikan.

Konfirmasi Hizbullah ini disampaikan pada Minggu (23/11) malam, setelah militer Israel mengklaim pada Minggu (23/11) pagi bahwa pasukannya telah "memusnahkan" Tabatabai dalam serangan yang menargetkan area pinggiran selatan Beirut.

Militer Israel mengklaim bahwa Tabatabai "memimpin sebagian besar unit Hizbullah dan bekerja keras untuk memulihkan kesiapan mereka berperang dengan Israel".

Militer Israel tetap melancarkan rentetan serangan terhadap target-target, yang diklaimnya sebagai target Hizbullah, di wilayah Lebanon meskipun ada kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak November 2024.

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dirinya memerintahkan serangan tersebut atas rekomendasi Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz dan Kepala Staf Militer Eyal Zamir.

Netanyahu, dalam pernyataannya, menuduh Tabatabai memimpin "pengembangan dan persenjataan" Hizbullah.

Kementerian Kesehatan Lebanon, secara terpisah, melaporkan bahwa sedikitnya lima orang tewas dan 28 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel tersebut.

Disebutkan oleh Beirut bahwa serangan terbaru Tel Aviv itu menghantam sebuah gedung bertingkat, dengan puing-puing berjatuhan dan menghantam mobil-mobil di jalanan utama di bawahnya.

Tonton juga video "Hizbullah Ancam Bakal Serang Israel Jika Perang Lebanon Berlanjut"

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads