Militer Israel melancarkan serangan terhadap dua kota di Lebanon selatan. Serangan itu dengan dalih menargetkan kelompok militan Hizbullah setelah memperingatkan warga sipil tentang serangan yang akan datang.
Dilansir AFP, Rabu (19/11/2025), serangan itu menewaskan 13 orang dalam serangan di sebuah kamp pengungsi Palestina di Lebanon selatan. Serangan ini masuk dalam seragnan terburuk sejak gencatan senjata berlaku tahun lalu antara Israel dan Hizbullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel terus melancarkan serangan rutin di Lebanon meskipun gencatan senjata November 2024 telah dicapai, yang bertujuan untuk mengakhiri permusuhan selama lebih dari setahun, termasuk perang terbuka selama dua bulan antara Israel dan kelompok yang didukung Iran tersebut.
Militer Israel biasanya menyatakan bahwa mereka menargetkan operasi dan lokasi dari Hizbullah yang didukung Iran, yang dituduh mempersenjatai kembali persenjataan mereka, tetapi juga terkadang menargetkan sekutunya, kelompok militan Palestina, Hamas.
"IDF (militer) saat ini sedang menyerang beberapa lokasi infrastruktur teror Hizbullah di Lebanon selatan," demikian pernyataan singkatnya.
Kantor Berita Nasional (NNA) resmi Lebanon mengatakan dua serangan menghantam kota Deir Kifa dan Shehur.
Dalam pesan di X, militer Israel telah mengunggah peta yang mengidentifikasi bangunan-bangunan di kota-kota tersebut dan mendesak evakuasi segera, dengan mengatakan akan menyerang "infrastruktur militer Hizbullah... sebagai tanggapan atas upaya Hizbullah yang dilarang untuk membangun kembali aktivitasnya di wilayah tersebut".
Israel kemudian mengeluarkan peringatan untuk dua kota lain di Lebanon selatan.
Israel menuduh Hizbullah melakukan aktivitas yang melanggar gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa serangan yang sering dilakukannya bertujuan untuk menegakkannya.
Lebanon, yang di bawah tekanan berat AS dan kekhawatiran akan perluasan serangan Israel telah mulai melucuti senjata Hizbullah, mengatakan Israel melanggar gencatan senjata dengan serangan-serangannya dan dengan mempertahankan pasukan di lima wilayah di selatan negara itu yang dianggap strategis.
Hizbullah telah menolak gagasan untuk menyerahkan senjatanya.
Sebelumnya pada hari Rabu, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan satu orang tewas dan 11 lainnya luka-luka dalam serangan Israel terhadap sebuah kendaraan di Tiri, Lebanon selatan, yang menurut Israel menewaskan seorang anggota Hizbullah.
NNA mengatakan pria yang tewas tersebut bekerja untuk pemerintah kota setempat dan mengatakan serangan itu terjadi ketika sebuah "bus universitas yang membawa 26 mahasiswa" melintas, melukai beberapa penumpang di dalamnya.
Pada hari Selasa, Israel mengatakan telah menyerang kompleks pelatihan Hamas di kamp pengungsi Palestina Ain al-Helweh, Lebanon selatan, sementara kelompok militan tersebut membantah memiliki instalasi militer di kamp-kamp pengungsi Lebanon dan menyebut klaim Israel sebagai "kebohongan".
Pada hari Selasa juga, Lebanon mengatakan dua orang tewas dalam serangan Israel di tempat lain di Lebanon, sementara militer Israel kemudian mengatakan telah menewaskan dua anggota Hizbullah, menuduh mereka sedang membangun kembali kapasitas militer kelompok tersebut dan mengumpulkan informasi intelijen tentang militer Israel.
(azh/isa)










































