Warga Gaza Menangis, Banjir Rendam Tenda Pengungsian

Warga Gaza Menangis, Banjir Rendam Tenda Pengungsian

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 16 Nov 2025 11:54 WIB
A Displaced Palestinian man stands in front of a tent following rainfall, amid the Israel-Hamas conflict, in Gaza City November 24, 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Ilustrasi Pengungsian Warga Gaza pada November 2024 (Foto: REUTERS/Dawoud Abu Alkas)
Jakarta -

Banjir merendam kamp pengungsi di Gaza, Palestina. Suhu dingin dan hujan deras memperburuk kondisi yang sudah memprihatinkan bagi warga Palestina yang mengungsi di Gaza, karena Israel terus memblokir pengiriman bantuan tenda dan pasokan lainnya ke wilayah yang terkepung.

Dilansir Aljazeera, Minggu (16/11/2025), warga Palestina di Gaza berupaya menggali parit di sekitar tenda mereka agar air tidak membanjiri tenda. Sementara warga lainnya berlindung di bangunan-bangunan yang hancur, bahkan yang berisiko runtuh.

Seorang warga Palestina mengaku sedih akibat tendanya terendam banjir tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menangis sejak pagi," kata seorang ibu dua anak Palestina yang mengungsi, sambil menunjuk ke tenda keluarganya, yang telah terendam banjir akibat hujan deras semalaman.

ADVERTISEMENT

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan ia kesulitan menafkahi anak-anaknya setelah beberapa anggota keluarganya, termasuk suaminya, tewas dalam perang genosida Israel, yang dimulai pada Oktober 2023.

"Saya meminta bantuan untuk mendapatkan tenda, kasur, dan selimut yang layak. Saya ingin anak-anak saya memiliki pakaian yang layak," katanya.

"Saya tidak punya siapa pun untuk dimintai tolong... Tidak ada yang bisa membantu saya," imbuhnya.

Sebelumnya kelompok kemanusiaan telah mendesak Israel untuk mencabut semua pembatasan bantuan ke Jalur Gaza. Akan tetapi pemerintah Israel tetap mempertahankan pembatasan ketat terhadap aliran bantuan kemanusiaan meskipun ada kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok Palestina, Hamas, yang mulai berlaku pada 10 Oktober.

Kelompok penyalur bantuan mengatakan sekitar 260.000 keluarga Palestina di Gaza berada dalam kondisi rentan menjelang musim dingin.

Pada saat yang sama, Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pihaknya memiliki cukup pasokan tempat tinggal untuk membantu sebanyak 1,3 juta warga Palestina. Akan tetapi UNRWA tidak dapat mengirimkan bantuan ke Gaza akibat pembatasan yang diberlakukan Israel.

Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan pengiriman bantuan menjadi lebih penting dari sebelumnya karena musim dingin ini bertepatan dengan krisis pengungsian di Gaza.

"Dingin dan basah di Gaza. Para pengungsi kini menghadapi musim dingin yang keras tanpa kebutuhan dasar untuk melindungi mereka dari hujan dan dingin," ujarnya dalam sebuah unggahan di media sosial.

Tonton juga video "Gaza Kebanjiran, Jutaan Bantuan Tertahan di Yordania, Mesir dan Israel"

(yld/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads