Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina Berlanjut

Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina Berlanjut

Rita Uli Hutapea, Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 15 Nov 2025 06:00 WIB
Smoke rises from a damaged apartment building hit during an overnight Russian drone and missile strike, amid Russias attack on Ukraine, in Kyiv, Ukraine, November 14, 2025. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Foto: Drone dan Rudal Rusia Hantam Kyiv, Lukai 11 Warga dan Rusak Puluhan Bangunan (REUTERS/Valentyn Ogirenko)
Jakarta -

Rusia melakukan serangan besar-besaran ke Ibu kota Ukraina, Kyiv. Serangan ini merupakan lanjutan dari serangan sebelumnya.

Serangan udara besar-besaran ini dilakukan Rusia pada Jumat (14/11) dini hari waktu setempat. Hampir setiap distrik di Kyiv diserang secara "masif", kata wali kota Kyiv.

Moskow, yang melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun 2022, telah mengintensifkan serangannya terhadap infrastruktur, terutama yang menargetkan fasilitas energi dan sistem kereta api Ukraina, serta kawasan permukiman, dalam beberapa bulan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudal dan drone menargetkan berbagai infrastruktur penting di ibu kota pada hari Jumat, kata Mykola Kalashnyk, kepala administrasi militer regional Kyiv, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/11/2025).

ADVERTISEMENT

Wali kota Kyiv, Vitaly Klitschko menyebutnya sebagai "serangan musuh yang masif", dan mengatakan pasukan pertahanan udara sedang beroperasi.

Satu orang tewas dan setidaknya 15 orang terluka dalam serangan itu, menurut layanan darurat Ukraina, yang menambahkan bahwa "lebih dari 40 orang telah diselamatkan" dari kebakaran dan kerusakan di seluruh kota.

Sebelumnya, Klitschko melaporkan kebakaran atau kerusakan bangunan di delapan dari 10 distrik di Kyiv, dan mengatakan tim darurat medis telah dikerahkan ke semua distrik tersebut.

Ia mengatakan seorang wanita hamil termasuk di antara mereka yang dirawat di rumah sakit, serta seorang pria dalam "kondisi sangat serius".

"Beberapa bagian jaringan pemanas rusak," tulis Klitschko di Telegram, dengan beberapa bangunan di distrik Desnyansky di timur laut Ukraina untuk sementara tidak mendapatkan pemanas.

Pasokan listrik dan air juga dapat terganggu, tambahnya.

"Rusia menyerang bangunan tempat tinggal. Ada banyak bangunan tinggi yang rusak di seluruh Kyiv, hampir di setiap distrik," tulis Tymur Tkachenko, kepala administrasi militer Kyiv, di media sosial.

Serangan Diluncurkan di Tengah Tekanan Sekutu Ukraina

Serangan itu terjadi seiring negara-negara Barat sekutu Ukraina meningkatkan tekanan terhadap Rusia.

Pada hari Rabu, Kanada mengumumkan sanksi baru yang menargetkan produksi drone dan energi Rusia, serta infrastruktur yang digunakan untuk melancarkan serangan siber.

Para menteri luar negeri G7 pada hari itu menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina, menyuarakan dukungan "tak tergoyahkan" terhadap integritas teritorial negara itu.

Sementara, Komisi Eropa sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sebagian aset Rusia yang dibekukan setelah invasinya, untuk memberikan pinjaman kepada Ukraina guna mendukung anggaran dan militer selama dua tahun ke depan.

Picu Korban Luka Hingga Bangunan Rusak

Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/11/2205), menyebut tiga awak kapal mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

Serpihan drone Ukraina tersebut juga memicu kerusakan pada sejumlah apartemen yang ada di wilayah tersebut. Novorossiysk merupakan jalur utama untuk ekspor minyak Rusia.

Bikin Depot Minyak Kebakaran

Otoritas setempat melaporkan bahwa serangan drone Ukraina sempat memicu kebakaran pada depot minyak di terminal Sheskharis yang ada di kota Novorossiysk. Depot minyak itu menangani ekspor minyak mentah dan produk minyak.

"Novorossiysk adalah yang paling menderita," kata Kondratyev dalam pernyataan via media sosial X.

"Dalam semalam, lebih dari 170 personel dan 50 peralatan menangani dampak serangan itu, dengan cepat memadamkan api dan membantu warga," tuturnya.

Tak lama setelah pernyataan Kondratyev, para pejabat setempat mengatakan bahwa kebakaran pada depot minyak setempat telah berhasil dipadamkan.

Kantor pusat operasional wilayah Krasnodar, dalam pernyataan terpisah via Telegram, melaporkan bahwa serpihan drone menghantam setidaknya empat apartemen, hingga memecahkan kaca jendela. Namun demikian, serpihan drone itu tidak menimbulkan korban luka.

Disebutkan juga oleh kantor pusat operasional wilayah Krasnodar bahwa bangunan-bangunan di area pesisir juga mengalami kerusakan.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan serangan di kota pelabuhan Rusia tersebut. Sejauh ini belum ada komentar langsung dari otoritas Ukraina.

Namun diketahui bahwa infrastruktur minyak Rusia telah berulang kali mengalami gangguan pada tahun ini, akibat rentetan serangan drone dan kapal tanpa awak. Pelabuhan di tepi Laut Baltik dan Laut Hitam, sistem pipa utama, dan sejumlah kilang minyak Rusia telah menjadi target serangan Ukraina beberapa waktu terakhir.

Lihat juga Video: Rusia Luncurkan Serangan Besar-besaran ke Ibu Kota Ukraina!

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads