Turki menangguhkan penerbangan pesawat kargo militer C-130 sehari setelah salah satu pesawat seri tersebut jatuh di negara tetangga Georgia. Insiden ini menewaskan seluruhnya 20 orang di dalamnya.
Pesawat itu jatuh pada Selasa (11/11), saat kembali dari Azerbaijan, dan jenazah para korban akan dipulangkan pada Kamis (13/11).
"Penerbangan pesawat (C-130) kami telah ditangguhkan mulai 12 November 2025," demikian pernyataan kementerian, seraya menambahkan bahwa operasi akan dilanjutkan setelah semua pesawat menjalani inspeksi teknis dan pemeriksaan keselamatan terperinci, dilansir AFP, Kamis (13/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat itu lepas landas dari Bandara Ganja di Azerbaijan barat pada Selasa (11/11), tetapi jatuh tak lama setelah melintasi perbatasan ke Georgia timur, ungkap Kementerian Pertahanan saat itu.
Turki belum mengungkap penyebab insiden tersebut, tetapi rekaman dramatis yang diambil oleh saksi mata dan dipublikasikan oleh media Azerbaijan menunjukkan pesawat berputar horizontal di samping beberapa puing saat jatuh.
"Penyebab insiden akan diklarifikasi setelah penyelidikan terperinci oleh tim investigasi kecelakaan," kata kementerian.
"Kami terus berupaya untuk mencapai kesimpulan sesegera mungkin," tambahnya.
Para penyelidik telah menemukan data penerbangan dan perekam suara kokpit-kotak hitam pesawat-yang telah dibawa ke Ankara untuk diperiksa. Pesawat itu membawa personel dan perlengkapan perawatan pesawat, tidak ada amunisi di dalamnya.
Kantor berita Azerbaijani Report pada Rabu (12/11), mengatakan di antara mereka yang berada di dalam pesawat terdapat spesialis perawatan jet tempur F-16 yang ikut serta dalam parade militer, Sabtu (8/11), di Baku ketika Azerbaijan merayakan Hari Kemenangan-yang menandai kemenangannya dalam konflik Nagorno-Karabakh 2020.
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menteri luar negeri dan pertahanannya, serta kepala intelijennya.
Kementerian Pertahanan mengatakan C-130 dibeli dari Arab Saudi pada tahun 2012, dan ditambahkan ke dalam inventaris Angkatan Udara Turki pada tahun 2014 setelah menjalani perawatan dan peningkatan. Pesawat ini dimodernisasi dan mulai beroperasi pada tahun 2022.
"Pesawat ini telah beroperasi dengan perawatan rutin sejak saat itu. Bertentangan dengan beberapa klaim, pesawat ini tidak dinonaktifkan oleh operator sebelumnya, melainkan merupakan pesawat surplus," kata kementerian tersebut.
Lihat juga Video: Black Box Pesawat Militer Turki Ditemukan, Erdogan Buka Suara











































