Pemimpin Militer Israel Janji Setop Serangan Pemukim ke Warga Palestina

Pemimpin Militer Israel Janji Setop Serangan Pemukim ke Warga Palestina

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 13 Nov 2025 12:54 WIB
Pemimpin Militer Israel Janji Setop Serangan Pemukim ke Warga Palestina
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Letnan Jenderal Eyal Zamir (dok. Reuters)
Tel Aviv -

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, berjanji untuk menghentikan tindak kekerasan oleh pemukim-pemukim Yahudi di wilayah Tepi Barat. Janji itu disampaikan Zamir saat marak gelombang serangan yang menargetkan warga Palestina yang ada di Tepi Barat yang diduduki.

Kepolisian dan militer Israel, pada Selasa (11/11), mengumumkan penangkapan sejumlah pemukim Yahudi setelah terjadi bentrokan di dekat kota Tulkarem, Tepi Barat, yang mengakibatkan beberapa warga Palestina mengalami luka-luka dan sejumlah properti hancur.

Militer Israel mengatakan pihaknya mengirimkan pasukan setelah "sejumlah warga sipil Israel yang bermasker... menyerang warga Palestina dan membakar properti di area tersebut". Disebutkan juga bahwa empat warga Palestina yang mengalami luka-luka telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zamir dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP, Kamis (13/11/2025), mengecam keras serangan yang didalangi para pemukim Israel di Tepi Barat.

ADVERTISEMENT

"Kami menyadari insiden kekerasan baru-baru ini di mana warga sipil Israel menyerang warga Palestina dan warga Israel lainnya. Saya mengutuk keras serangan itu," ucap Zamir dalam sebuah pernyataan yang dirilis militer Israel.

Ditegaskan oleh Zamir bahwa militer Israel "tidak akan menoleransi perilaku kriminal oleh segelintir orang yang mencemarkan nama baik masyarakat yang taat hukum".

"Tindakan-tindakan ini bertentangan dengan nilai-nilai kami, melewati batas, dan mengalihkan perhatian pasukan kami dari misi mereka," katanya memperingatkan.

"Kami bertekad untuk menghentikan fenomena ini dan akan bertindak tegas hingga keadilan ditegakkan," tegas Zamir dalam pernyataannya.

Israel menduduki Tepi Barat sejak tahun 1967 silam, dengan lebih dari 500.000 warga Israel tinggal di area-area permukiman Yahudi yang dibangun di wilayah Palestina. Semua permukiman Yahudi di Tepi Barat adalah ilegal menurut hukum internasional.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa Oktober 2025 merupakan bulan terburuk untuk kekerasan pemukim Israel sejak pencatatan dimulai tahun 2006 lalu, dengan 264 serangan tercatat mengakibatkan korban jiwa atau kerusakan properti.

Hampir tidak ada pelaku kekerasan yang dimintai pertanggungjawaban oleh otoritas Israel.

Namun Zamir mengatakan bahwa pasukan Israel beroperasi "untuk mencegah ancaman dan bahaya bagi penduduk di wilayah tersebut".

"Kami beroperasi berdasarkan prinsip yang jelas: terorisme hanya berhadapan dengan militer... kami adalah pembatas pertahanan antara organisasi teroris dan warga sipil Israel," ujarnya.

Simak juga Video 'Prancis Buat Komite untuk Bantu Palestina Susun Konstitusi':

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads