Menteri Kehakiman Ukraina, German Galushchenko, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Energi, telah dinonaktifkan dari jabatannya di tengah skandal korupsi yang menyelimuti sektor energi negara tersebut, saat invasi militer Rusia terus berlanjut.
Pengumuman soal penonaktifan Galushchenko itu, seperti dilansir AFP, Rabu (12/11/2025), disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Ukraina Yulia Svyrydenko.
Keputusan ini diumumkan sehari setelah jaksa antikorupsi Ukraina menuduh Galushchenko terlibat dalam skandal korupsi tersebut, yang memicu kemarahan luas di negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keputusan telah dibuat untuk menonaktifkan German Galushchenko dari tugasnya sebagai Menteri Kehakiman," kata Svyrydenko dalam pernyataannya.
Svyrydenko menambahkan bahwa tugas jabatan Galushchenko untuk sementara diambil alih oleh Wakil Menteri untuk Integrasi Eropa, Lyudmyla Sugak.
Dalam pernyataan terpisah, Galushchenko mengatakan dirinya telah berbicara dengan PM Svyrydenko dan menyetujui keputusannya.
"Keputusan politik harus dibuat, dan baru setelah itu semua detailnya dapat diselesaikan," ujarnya.
"Saya meyakini bahwa penonaktifan selama penyelidikan adalah skenario yang beradab dan tepat. Saya akan membela diri saya di pengadilan dan membuktikan posisi saya," ucap Galushchenko dalam pernyataannya.
Dalam skandal korupsi ini, Kantor Kejaksaan Khusus Anti-Korupsi (SAPO) menuduh Timur Mindich, sekutu dekat Presiden Volodymyr Zelensky, mendalangi skandal korupsi yang melibatkan penggelapan dana sebesar US$ 100 juta di sektor energi.
SAPO menyebut Galushchenko, yang sebelumnya menjabat Menteri Energi selama empat tahun, telah menerima "keuntungan pribadi" dari Mindich sebagai imbalan atas kendali terhadap aliran uang di sektor energi.
Penyelidikan kasus ini terungkap ketika banyak infrastruktur Ukraina rusak akibat serangan-serangan Rusia.
Lihat juga Video: Dosen UMGO Dinonaktifkan Buntut Podcast Mahasiswi Pura-pura Kesurupan











































