Israel-AS Sepakat Kirim 200 Petempur Hamas ke Luar Palestina

Israel-AS Sepakat Kirim 200 Petempur Hamas ke Luar Palestina

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 12 Nov 2025 13:01 WIB
Palestinian militant group Hamas fighters secure an area before handing over two Israeli hostages to a Red Cross team in Khan Yunis on February 1, 2025, as part of fourth hostage-prisoner exchange. The Israeli military said the two freed hostages had now crossed into Israeli territory after they were released by Hamas on February 1. (Photo by Eyad BABA / AFP)
Petempur Hamas di Jalur Gaza (dok. AFP/EYAD BABA)
Gaza City -

Israel dan Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan untuk memindahkan sekitar 200 petempur Hamas yang terjebak di terowongan Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, yang dikuasai pasukan Israel di tengah berlangsungnya gencatan senjata. Ratusan petempur Hamas itu akan "diasingkan" ke luar wilayah Palestina.

Kesepakatan itu, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (12/11/2025), diungkapkan oleh surat kabar lokal Israel, Yedioth Ahronoth, dalam laporan terbarunya yang mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebut namanya dari Kabinet Keamanan Tel Aviv.

Disebutkan sumber pejabat Israel yang dikutip Yedioth Ahronoth bahwa kesepakatan tersebut dicapai dalam pembicaraan antara Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan utusan khusus AS, Jared Kushner, yang juga menantu Presiden Donald Trump, yang berkunjung ke Israel pekan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembicaraan antara Netanyahu dan Kushner, menurut sumber pejabat Israel itu, telah menghasilkan kesepakatan soal nasib sekitar 200 petempur Hamas yang kini terjebak di dalam terowongan Rafah.

ADVERTISEMENT

"Kesepakatan telah dicapai antara Netanyahu dan Kushner untuk mendeportasi sekitar 200 petempur yang terjebak di terowongan Rafah," sebut sumber pejabat Israel tersebut.

"Berdasarkan kesepakatan ini, Israel harus mengizinkan pemindahan mereka secara aman (keluar dari wilayah Palestina)," ungkapnya..

Namun ditambahkan oleh sumber pejabat Israel tersebut bahwa sejauh ini belum ada negara yang setuju untuk menerima para petempur Hamas tersebut.

Belum ada komentar langsung dari otoritas AS, Israel, maupun Hamas terhadap laporan tersebut.

Rafah terletak di sebelah timur dari apa yang diklaim oleh Israel sebagai "garis kuning" yang dikuasai pasukan mereka, sebagaimana tercantum dalam kesepakatan gencatan senjata yang dimulai pada 10 Oktober lalu.

Warga Palestina diizinkan untuk bergerak di area-area yang terletak di sebelah barat "garis kuning" tersebut, namun zona tersebut mengalami pelanggaran harian oleh rentetan serangan Israel yang mengakibatkan ratusan orang tewas dan luka-luka.

Pada Minggu (9/11) waktu setempat kelompok Hamas menuntut pertanggungjawaban Israel atas bentrokan atau pertempuran yang terjadi dengan para petempurnya yang terjebak di Rafah.

Simak juga Video 'Teriakan Bebaskan Palestina Menggema di COP30 Brasil':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads