Suriah menggagalkan dua rencana kelompok radikal Islamic State (ISIS) untuk membunuh Presiden Ahmed al-Sharaa. Informasi ini terungkap saat Al-Sharaa sedang berada di Amerika Serikat (AS) untuk melakukan pertemuan bersejarah dengan Presiden Donald Trump.
Dua sumber pejabat senior keamanan Suriah dan Timur Tengah mengatakan, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (11/11/2025), rencana pembunuhan Al-Sharaa telah digagalkan dalam beberapa bulan terakhir.
Hal tersebut menggarisbawahi ancaman langsung yang dihadapi Al-Sharaa saat dia berupaya mengonsolidasikan kekuasaan di negara yang hancur akibat perang sipil selama 14 tahun. Hal ini juga menunjukkan dimensi pribadi pada keputusan Al-Sharaa bergabung dengan koalisi pimpinan AS guna memerangi ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sumber-sumber yang dikutip Reuters tersebut, dalam salah satu kasus, rencana ISIS berpusat pada pertemuan resmi yang telah diumumkan sebelumnya yang melibatkan kehadiran Al-Sharaa. Kedua sumber itu menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut karena sensitivitas masalah tersebut.
Kementerian Informasi Suriah menolak untuk berkomentar mengenai rencana pembunuhan itu secara spesifik, dengan alasan keamanan.
Namun ditegaskan oleh Kementerian Informasi Suriah bahwa ISIS terus memberikan "ancaman keamanan yang nyata bagi Suriah dan kawasan" Timur Tengah.
Disebutkan juga bahwa otoritas Suriah dalam 10 bulan terakhir telah menggagalkan sejumlah serangan ISIS terhadap berbagai lokasi, termasuk tempat-tempat ibadah.
"Suriah menegaskan komitmennya untuk melindungi rakyatnya dan terus memerangi terorisme dalam segala bentuk," tegas Kementerian Informasi Suriah dalam pernyataan kepada Reuters.
Informasi soal rencana pembunuhan Al-Sharaa oleh ISIS itu muncul saat Suriah bersiap untuk bergabung koalisi global anti-ISIS pimpinan AS. Trump menjamu Al-Sharaa pada Senin (10/11) dalam pertemuan bersejarah di Gedung Putih -- kunjungan pertama ke Gedung Putih oleh seorang kepala negara Suriah.
Al-Sharaa berkuasa di Suriah sejak Desember tahun lalu, setelah pasukan antipemerintah yang dipimpinnya berhasil menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Dia berharap pertemuan dengan Trump akan membuka dukungan internasional bagi rehabilitasi dan pembangunan kembali Suriah dalam jangka panjang.
Keputusan Al-Sharaa untuk bergabung koalisi anti-ISIS yang dipimpin AS menggambarkan pergeseran Suriah dari sekutu utama Rusia dan Iran, menuju ke hubungan yang lebih erat dengan kubu Barat dan Arab.
Lihat juga Video 'Pemberontak Terafiliasi ISIS Bunuh 52 Warga di Kongo':











































