Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan pujian kepada Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa usai keduanya bertemu di Gedung Putih, AS. Trump memuji Sharaa sebagai pemimpin yang Tangguh.
Pertemuan Trump dan Sharaa di Gedung Putih digelar tertutup pada Senin (10/11) waktu setempat. Momen itu merupakan peristiwa bersejarah bagi Suriah mengingat Sharaa tercatat sebagai Presiden Suriah pertama yang menghadiri pertemuan di Gedung Putih.
Trump mengatakan ia ingin Suriah menjadi "sangat sukses" setelah lebih dari satu dekade perang saudara. Trump mengaku bahwa ia yakin Sharaa bisa memberikan perubahan bagi rakyat Suriah.
"Dia pemimpin yang sangat kuat. Dia berasal dari tempat yang sangat keras, dan dia orang yang tangguh," kata Trump kepada wartawan setelah pertemuan yang tertutup untuk pers tersebut dilansir AFP, Selasa (11/10/2025).
"Orang-orang bilang dia punya masa lalu yang sulit, kita semua punya masa lalu yang sulit... Dan menurutku, sejujurnya, kalau kamu tidak punya masa lalu yang sulit, kamu tidak akan punya kesempatan," sambung Trump.
Trump mengatakan Suriah sebagai bagian besar dari rencananya untuk perdamaian Timur Tengah yang lebih luas, yang diharapkan presiden AS akan memperkuat gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas di Gaza.
Namun, ia tidak mengonfirmasi laporan bahwa Sharaa akan membawa Suriah ke dalam aliansi internasional pimpinan AS melawan kelompok Negara Islam (ISIS), atau Suriah akan menandatangani pakta non-agresi dengan musuh bebuyutannya, Israel.
Kunjungan Presiden Suriah ini menandai perubahan haluan yang luar biasa bagi seorang mantan jihadis yang pernah dihargai $10 juta oleh AS untuk kepalanya.
Dalam adegan dramatis saat meninggalkan pertemuannya dengan Trump, Sharaa turun dari iring-iringan mobilnya untuk menyapa kerumunan pendukung di luar Gedung Putih, yang dikelilingi oleh pengawal di semua sisi.
Kepresidenan Suriah mengatakan di X bahwa Sharaa dan Trump membahas hubungan bilateral, "cara-cara untuk memperkuat dan mengembangkannya, serta sejumlah isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama."
Mereka menerbitkan foto-foto Trump yang berdiri dan berjabat tangan dengan Sharaa yang tersenyum di samping Resolute Desk di Ruang Oval.
Foto-foto lain menunjukkan pemimpin Suriah tersebut duduk berhadapan dengan Trump bersama para pejabat tinggi AS termasuk Wakil Presiden JD Vance, Kepala Pentagon Pete Hegseth, dan Perwira Tinggi Militer AS Dan Caine.
Sejak berkuasa, para pemimpin baru Suriah telah berusaha melepaskan diri dari masa lalu mereka yang penuh kekerasan dan menampilkan citra yang lebih moderat kepada rakyat Suriah dan kekuatan asing.
Lihat Video 'Trump Usai Bertemu Presiden Suriah di Gedung Putih: Saya Menyukainya':
(ygs/ygs)