Ranjau Lukai Tentaranya, Thailand Setop Perjanjian Damai dengan Kamboja

Ranjau Lukai Tentaranya, Thailand Setop Perjanjian Damai dengan Kamboja

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 10 Nov 2025 17:04 WIB
This handout photo taken and released by Agence Kampuchea Press (AKP) on September 17, 2025 shows a Thai soldier standing guard in a disputed area along the Cambodia-Thailand border in Banteay Meanchey province. Thai forces fired rubber bullets and tear gas during a stand-off with Cambodian protesters along their disputed border on September 17, Bangkoks military said, a move that Phnom Penh stated injured more than 20 people. Thai Army personnel were laying barbed wire on the border in Sa Kaeo when around 200 Cambodians gathered to protest, the Thai military said in a statement. (Photo by Handout / Agence Kampuchea Press (AKP) / AFP) / -----EDITORS NOTE --- RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT
Tentara Thailand berjaga di perbatasan dengan Kamboja (Foto: AFP PHOTO/Agence Kampuchea Press (AKP))
Jakarta -

Pemerintah Thailand mengumumkan pada hari Senin (10/11) bahwa mereka menghentikan sementara implementasi perjanjian damai dengan negara tetangga Kamboja. Ini dilakukan setelah ledakan ranjau darat melukai dua tentara Thailand di dekat perbatasan kedua negara.

Kesepakatan tersebut, yang disaksikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dimaksudkan untuk memastikan berakhirnya permusuhan secara permanen setelah bentrokan perbatasan pada bulan Juli lalu. Bentrokan tersebut menewaskan sedikitnya 43 orang dan membuat lebih dari 300.000 warga sipil di kedua belah pihak mengungsi.

Tentara Kerajaan Thailand mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa ledakan ranjau di provinsi Sisaket menyebabkan seorang tentara mengalami cedera kaki parah, sementara tekanan dari ledakan tersebut menyebabkan seorang tentara lainnya mengalami nyeri dada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir kantor berita AFP, Senin (10/11/2025), juru bicara pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat, mengatakan bahwa Bangkok akan menghentikan "tindak lanjut deklarasi bersama", yang berarti perjanjian damai dengan Kamboja yang ditandatangani di Kuala Lumpur, Malaysia pada akhir Oktober lalu, beberapa bulan setelah kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata.

ADVERTISEMENT

Langkah selanjutnya yang direncanakan sebagai bagian dari implementasi perjanjian tersebut termasuk pembebasan 18 tentara Kamboja yang ditahan di Thailand.

Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan dalam konferensi pers bahwa "kami pikir ancaman keamanan telah mereda, tetapi kenyataannya tidak berkurang."

Otoritas Kamboja tidak segera mengomentari insiden tersebut. Namun, Kamboja sebelumnya telah membantah tuduhan Thailand tentang penanaman ranjau darat baru di sepanjang perbatasan.

Kementerian Pertahanan Kamboja dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (10/11) menjanjikan "komitmen teguh" untuk perdamaian.

Kedua negara tetangga di Asia Tenggara ini telah berselisih mengenai beberapa bagian perbatasan mereka sejak lebih dari satu abad.

Tonton juga Video: Thailand-Kamboja Memanas Lagi! Bentrok Terjadi di Perbatasan

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads