Israel Kembali Bombardir Lebanon, 3 Orang Tewas

Israel Kembali Bombardir Lebanon, 3 Orang Tewas

Farih Maulana Sidik - detikNews
Minggu, 09 Nov 2025 00:13 WIB
People and members of the Lebanese army gather at a damaged site in the aftermath of Israeli strikes, according to the Lebanese Ministry of Public Health, in Abbasiyyeh, Tyre district, southern Lebanon, on November 6, 2025. (Reuters)
Ilustrasi dampak serangan Israel di Lebanon (Foto: Reuters)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan serangan Israel di Lebanon menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya. Israel mengklaim salah satu serangannya menyasar penyelundup senjata dari kelompok yang berafiliasi dengan Hizbullah.

Dilansir AFP, Sabtu (8/11/2025), dua bersaudara dari kota Shebaa terkena serangan Israel saat keduanya berkendara di lereng Gunung Hermon di Lebanon tenggara.

"Menyebabkan SUV (mobil) mereka terbakar dan mengakibatkan kematian mereka," tulis laporan Kantor Berita Nasional resmi Lebanon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel mengonfirmasi bahwa serangannya di dekat kota Shebaa menewaskan dua penyelundup dari Brigade Perlawanan Lebanon, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Hizbullah.

ADVERTISEMENT

"Mereka terlibat dalam penyelundupan senjata yang digunakan oleh Hizbullah dan aktivitas mereka merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kesepahaman antara Israel dan Lebanon," kata militer Israel.

"IDF (militer) akan terus beroperasi untuk menyingkirkan segala ancaman terhadap Negara Israel," demikian peringatannya.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi jumlah korban tewas di Shebaa, dan kemudian melaporkan bahwa serangan lain terhadap sebuah mobil di desa Baraashit di selatan telah menewaskan satu orang dan melukai empat orang.

Serangan serupa yang dilakukan Israel pada Sabtu pagi terhadap sebuah mobil di dekat rumah sakit di kota Bint Jbeil di selatan Lebanon melukai tujuh orang.

Serangan terbaru ini terjadi ketika Uni Eropa menyuarakan keprihatinan internasional atas serangan Israel yang terus berlanjut meskipun gencatan senjata telah berlangsung hampir setahun.

"Fokus semua pihak harus tertuju pada pemeliharaan gencatan senjata dan kemajuan yang telah dicapai sejauh ini," kata juru bicara urusan luar negeri Komisi Eropa, Anouar El Anouni.

Israel berpendapat bahwa Lebanon bertindak terlalu lambat untuk melucuti senjata Hizbullah dan bersikeras bahwa mereka berhak melakukan operasi untuk melindungi perbatasan dan warganya dari serangan.

Pada Kamis lalu, Israel mengumumkan serangkaian serangan di Lebanon selatan, dan mendesak warga sipil untuk mengungsi dari daerah-daerah yang menjadi sasaran.

(fas/whn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads