Panas Lagi, Hizbullah Tegaskan Berhak Membela Diri Melawan Israel

Panas Lagi, Hizbullah Tegaskan Berhak Membela Diri Melawan Israel

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 06 Nov 2025 16:58 WIB
A masked demonstrator waves a flag of the Lebanese Shiite movement Hezbollah during a demonstration supporting the Palestinians in Beirut on October 20, 2023, amid the ongoing battles between Israel and the Palestinian group Hamas. (Photo by JOSEPH EID / AFP)
Ilustrasi bendera Hizbullah (Foto: AFP/JOSEPH EID)
Jakarta -

Kelompok Hizbullah di Lebanon menegaskan bahwa mereka memiliki hak untuk membela diri melawan Israel. Mereka juga menolak prospek negosiasi politik apa pun antara Lebanon dan Israel.

Pernyataan itu muncul setelah Israel memperingatkan bahwa mereka dapat mengintensifkan operasi melawan Hizbullah di Lebanon, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hizbullah mempersenjatai kembali kelompok itu.

"Kami menegaskan kembali hak sah kami... untuk membela diri melawan musuh yang memaksakan perang terhadap negara kami dan tidak menghentikan serangannya," kata Hizbullah, dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan militan tersebut, yang didukung oleh Iran, juga menolak prospek "negosiasi politik apa pun" antara pemerintah Lebanon dan Israel. Hizbullah menegaskan perundingan semacam itu "tidak akan melayani kepentingan nasional".

ADVERTISEMENT

Hizbullah menyebut pernyataannya itu sebagai surat terbuka yang ditujukan kepada rakyat Lebanon dan para pemimpin mereka.

Pada hari Kamis (6/11) waktu setempat, pemerintah Lebanon dijadwalkan mengadakan perundingan untuk mengkaji kemajuan upaya perlucutan senjata Hizbullah -- satu-satunya gerakan yang menolak menyerahkan senjatanya setelah perang saudara 1975-1990.

Hizbullah menyatakan tetap berkomitmen pada gencatan senjata yang dicapai dengan Israel tahun lalu, setelah berbulan-bulan permusuhan yang meningkat menjadi perang habis-habisan.

Meskipun ada perjanjian November 2024, Israel tetap mempertahankan pasukannya di lima wilayah di Lebanon selatan dan terus melakukan serangan rutin.

Pada bulan September 2024, Israel membunuh pemimpin lama kelompok tersebut, Hassan Nasrallah, bersama dengan banyak pemimpin senior lainnya.

Israel telah meningkatkan serangannya terhadap Lebanon dalam beberapa minggu terakhir, dan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan posisi Hizbullah.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads