Jumlah korban tewas akibat jatuhnya pesawat kargo UPS di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat telah meningkat menjadi sembilan orang. Bahkan dikhawatirkan akan adanya korban jiwa tambahan, seiring upaya pencarian terus berlanjut, kata gubernur Kentucky pada hari Rabu (5/11) waktu setempat.
Pesawat McDonnell Douglas MD-11 yang berangkat ke Hawaii jatuh sekitar pukul 17.15 (22.15 GMT) pada hari Selasa (4/11) waktu setempat, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Louisville Muhammad Ali.
Pesawat itu meledak dan terbakar saat menghantam area bisnis yang berdekatan dengan bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Kentucky Andy Beshear menyebut tragedi itu "memilukan" dan "tak terbayangkan."
"Jumlah korban tewas kini telah meningkat menjadi setidaknya 9 orang, dengan kemungkinan lebih banyak lagi," tulisnya di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/11/2025). "Saat ini, keluarga-keluarga ini membutuhkan doa, kasih sayang, dan dukungan."
Beshear mengatakan dalam unggahan sebelumnya bahwa 16 keluarga berbeda telah melaporkan orang-orang terkasih mereka yang hilang usai insiden tragis itu.
"Misi pencarian dan penyelamatan yang signifikan sedang berlangsung semalam, yang berlanjut pagi ini," ujarnya.
UPS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga awak berada di dalam pesawat.
Kecelakaan tersebut dilaporkan sebagai yang paling mematikan dalam sejarah raksasa pengiriman paket global tersebut. Pusat utamanya, Worldport, berada di Louisville, tempat mereka mempekerjakan ribuan orang.
UPS telah menghentikan operasi penyortiran paket di fasilitas mereka.
Video yang dibagikan oleh media lokal WLKY menunjukkan mesin kiri pesawat terbakar saat mencoba lepas landas.
Juru bicara bandara, Jonathan Bevin, mengatakan pesawat kargo itu "jatuh tiga mil (lima kilometer) di selatan lapangan terbang" setelah lepas landas.
Penyebab kecelakaan sedang diselidiki oleh Badan Penerbangan Federal dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.
UPS terbang ke lebih dari 200 negara melalui hampir 2.000 penerbangan setiap hari, dengan armada sebanyak 516 pesawat. Perusahaan raksasa tersebut memiliki 294 pesawat dan menyewa sisanya melalui sewa jangka pendek atau carter.











































