Pangkal Masalah Peru dan Meksiko Mendadak Putus Hubungan

Pangkal Masalah Peru dan Meksiko Mendadak Putus Hubungan

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 04 Nov 2025 21:57 WIB
Perus Prime Minister Betssy Chavez attends a news conference, in Lima, Peru December 1, 2022. REUTERS/Angela Ponce/ File Photo Purchase Licensing Rights
Betssy Chavez (Foto: REUTERS/Angela Ponce)
Lima -

Hubungan Peru dan Meksiko memanas. Peru tiba-tiba memutus hubungan diplomatik dengan Meksiko. Ada apa?

Dilansir Reuters, Selasa (4/11/2025), pemerintah Peru tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dengan Meksiko pada Senin (3/11) waktu setempat. Pemutusan hubungan diplomatik itu diumumkan setelah mantan Perdana Menteri (PM) Peru Betssy Chavez berlindung di Kedutaan Besar Meksiko di Lima untuk meminta suaka.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Peru, Hugo de Zela, mengatakan para pejabat Lima baru mengetahui soal Chavez yang melarikan diri ke Kedutaan Besar Meksiko kemarin. Chavez, yang menjabat PM Peru antara 25 November 2022 hingga 7 Desember 2022 di bawah Presiden Pedro Castillo, sedang diburu karena terjerat pidana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Peru pun menuduh otoritas Meksiko telah campur tangan terhadap urusan dalam negeri Peru. Hal itu yang menjadi pangkal masalah pemutusan hubungan diplomatik.

ADVERTISEMENT

"Menanggapi tindakan tidak bersahabat ini, dan dengan mempertimbangkan campur tangan berulang kali oleh presiden dan mantan presiden negara tersebut dalam urusan internal Peru, maka pemerintah Peru telah memutuskan pada hari ini untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Meksiko," kata De Zela.

Kementerian Luar Negeri Meksiko belum memberikan tanggapan langsung atas hal tersebut. Chavez diketahui menghadapi tuntutan pidana atas dugaan perannya dalam upaya Castillo untuk membubarkan Kongres Peru pada akhir tahun 2022.

[1/4] Members of Peruvian police stand near a police patrol vehicle outside Mexico's Embassy after Peru cut diplomatic ties following their former prime minister Betssy Chavez's asylum request, in Lima, Peru, November 3, 2025. REUTERS/Sebastian Castaneda Purchase Licensing RightsPolisi Peru berjaga di luar Kedutaan Besar Meksiko di Lima (Foto: REUTERS/Sebastian Castaneda)

Castillo telah dilengserkan dari jabatannya pada 7 Desember 2022 setelah berupaya membubarkan Kongres Peru secara ilegal hanya beberapa jam sebelum pemungutan untuk pemakzulan dirinya digelar. Castillo langsung ditahan setelah digulingkan dari kekuasaan.

Sementara, Chavez sempat dipenjara sejak Juni 2023. Dia dibebaskan oleh hakim pada September lalu ketika persidangan kasusnya sedang berlangsung.

Pengacara Chavez, Raul Noblecilla, mengatakan kepada radio setempat RPP bahwa dirinya tidak mendengar kabar dari kliennya selama beberapa hari. Dia juga mengaku tidak mengetahui apakah kliennya telah meminta suaka atau belum kepada Kedutaan Besar Meksiko.

Dalam persidangan kasus Chavez, sopirnya telah memberikan kesaksian bahwa dirinya diminta untuk mengantarkan sang mantan PM ke Kedutaan Besar Meksiko saat upaya Castillo membubarkan Kongres Peru sedang berlangsung pada akhir tahun 2022. Sopirnya menyebut Chavez akhirnya meminta diantar kembali ke kantor.

Chavez membantah dirinya berupaya menghubungi Kedutaan Besar Meksiko pada saat itu. Dia juga menyangkal dirinya mengetahui rencana Castillo untuk membubarkan badan legislatif Peru demi mencegah pemakzulan. Jaksa Peru telah menuntut hukuman 25 tahun penjara untuk Chavez dalam kasusnya.

Simak juga Video: Gas Air Mata Warnai Aksi Protes Massal Tolak Presiden Baru Peru

Halaman 3 dari 2
(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads