Peru Tiba-tiba Putuskan Hubungan dengan Meksiko, Ada Apa?

Peru Tiba-tiba Putuskan Hubungan dengan Meksiko, Ada Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 04 Nov 2025 13:21 WIB
[1/4] Members of Peruvian police stand near a police patrol vehicle outside Mexicos Embassy after Peru cut diplomatic ties following their former prime minister Betssy Chavezs asylum request, in Lima, Peru, November 3, 2025. REUTERS/Sebastian Castaneda Purchase Licensing Rights
Polisi Peru berjaga di luar Kedutaan Besar Meksiko usai Lima memutuskan hubungan diplomatik kedua negara (REUTERS/Sebastian Castaneda Purchase Licensing Rights)
Lima -

Pemerintah Peru tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dengan Meksiko pada Senin (3/11) waktu setempat. Pemutusan hubungan diplomatik ini diumumkan setelah mantan Perdana Menteri (PM) Peru Betssy Chavez, yang terjerat kasus pidana, ketahuan berlindung di Kedutaan Besar Meksiko di Lima untuk meminta suaka.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Peru, Hugo de Zela, seperti dilansir Reuters, Selasa (4/11/2025), mengatakan kepada wartawan bahwa para pejabat Lima baru mengetahui pada Senin (3/11) soal Chavez yang melarikan diri ke Kedutaan Besar Meksiko.

Chavez yang menjabat di bawah Presiden Pedro Castillo, hanya secara singkat memegang jabatan PM Peru, yakni antara 25 November 2022 hingga 7 Desember 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataannya ketika mengumumkan pemutusan hubungan dengan Meksiko, De Zela menuduh otoritas Mexico City telah melakukan campur tangan terhadap urusan dalam negeri Peru.

ADVERTISEMENT

"Menanggapi tindakan tidak bersahabat ini, dan dengan mempertimbangkan campur tangan berulang kali oleh presiden dan mantan presiden negara tersebut dalam urusan internal Peru, maka pemerintah Peru telah memutuskan pada hari ini untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Meksiko," kata De Zela.

Kementerian Luar Negeri Meksiko belum memberikan tanggapan langsung atas hal tersebut.

Chavez menghadapi tuntutan pidana atas dugaan perannya dalam upaya Castillo untuk membubarkan Kongres Peru pada akhir tahun 2022 lalu.

Peru's Prime Minister Betssy Chavez attends a news conference, in Lima, Peru December 1, 2022. REUTERS/Angela Ponce/ File Photo Purchase Licensing RightsMantan PM Peru Betssy Chavez Foto: REUTERS/Angela Ponce/ File Photo Purchase Licensing Rights

Castillo dilengserkan dari jabatannya pada 7 Desember 2022, setelah dia berupaya membubarkan Kongres Peru secara ilegal hanya beberapa jam sebelum pemungutan untuk pemakzulan dirinya digelar. Castillo langsung ditahan setelah digulingkan dari kekuasaan.

Sementara Chavez sempat dipenjara sejak Juni 2023, namun dibebaskan oleh hakim pada September lalu ketika persidangan kasusnya sedang berlangsung.

Pengacara Chavez, Raul Noblecilla, mengatakan kepada radio setempat RPP bahwa dirinya tidak mendengar kabar dari kliennya selama beberapa hari, dan tidak mengetahui apakah kliennya telah meminta suaka atau belum kepada Kedutaan Besar Meksiko.

Dalam persidangan kasus Chavez, sopirnya telah memberikan kesaksian bahwa dirinya diminta untuk mengantarkan sang mantan PM ke Kedutaan Besar Meksiko saat upaya Castillo membubarkan Kongres Peru sedang berlangsung pada akhir tahun 2022 lalu, sebelum akhirnya sang mantan PM meminta kembali ke kantor.

Chavez membantah dirinya berupaya menghubungi Kedutaan Besar Meksiko pada saat itu. Dia juga menyangkal dirinya mengetahui rencana Castillo untuk membubarkan badan legislatif Peru itu demi mencegah pemakzulan.

Jaksa Peru telah menuntut hukuman 25 tahun penjara untuk Chavez dalam kasusnya.

Lihat juga Video: 'Anak Buah' Trump Kecam Presiden Meksiko Soal Protes di LA

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads