Video Penyiksaan Tahanan Palestina Bocor, Israel Tangkap Eks Jaksa Militer

Video Penyiksaan Tahanan Palestina Bocor, Israel Tangkap Eks Jaksa Militer

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 03 Nov 2025 18:02 WIB
Israeli soldiers stand guard near a damaged section of the Israeli separation fence, that is used by Palestinian laborers to cross into Israel, in the West Bank village of Jalameh, near Jenin, Monday, Sept. 6, 2021. Israel launched a massive manhunt in the countrys north and the occupied West Bank early Monday after six Palestinian prisoners tunneled out of their cell and escaped overnight from a high-security facility in an extremely rare breakout. (AP Photo/Nasser Nasser)
Ilustrasi (dok. AP/Nasser Nasser)
Tel Aviv -

Kepolisian Israel menangkap mantan jaksa militer Yofat Tomer-Yerushalmi menyusul skandal yang mencuat, setelah dia membocorkan video penyiksaan tahanan Palestina oleh tentara-tentara Israel di pangkalan militer Sde Teiman.

Mayor Jenderal Yifat Tomer-Yerushalmi, seperti dilansir AFP, Senin (3/11/2025), menghilang beberapa jam setelah mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Kepala Advokat Jenderal Militer, pada Minggu (2/11) waktu setempat, yang sempat memicu spekulasi di media soal upaya bunuh diri.

Menurut salinan surat pengunduran dirinya yang dipublikasikan media-media Israel pada Jumat (31/10) lalu, Tomer-Yerushalmi mengakui bahwa kantornya telah merilis video tersebut ke media tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima tentara cadangan Israel telah didakwa secara resmi sejak video itu bocor ke media pada tahun 2024. Di antara dakwaan yang menjerat tentara-tentara Israel itu adalah penggunaan "benda tajam" untuk menusuk tahanan Palestina di dekat dubur.

ADVERTISEMENT

Penangkapan terhadap Tomer-Yerushalmi diumumkan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, dalam pernyataan via Telegram pada Senin (3/11).

"Telah disepakati bahwa mengingat kejadian tadi malam, dinas penjara akan bertindak dengan kewaspadaan ekstra untuk memastikan keselamatan tahanan di pusat penahanan tempat dia ditahan," ucap Ben Gvir.

Dalam pernyataannya, Ben Gvir menekankan "pentingnya... melakukan penyelidikan secara profesional untuk mengungkap kebenaran sepenuhnya terkait kasus yang menyebabkan fitnah berdarah terhadap tentara IDF (Angkatan Bersenjata Israel)".

Dia tidak menyebut dakwaan apa yang dijeratkan kepada Tomer-Yerushalmi.

Pada Jumat (31/10) lalu, militer Israel mengumumkan bahwa Tomer-Yerushalmi telah mengundurkan diri dari jabatannya sambil menunggu penyelidikan atas rekaman video yang bocor dari pangkalan militer Sde Teiman di Israel bagian selatan tahun lalu.

Video penganiayaan tahanan Palestina, yang diambil dari rekaman kamera keamanan di pusat penahanan itu, ditayangkan televisi lokal Israel, Channel 12 dan sejumlah media lainnya, hingga memicu kemarahan internasional dan protes di dalam wilayah Israel sendiri.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads