Horor Penusukan Massal di Kereta Inggris, Pelaku Diyakini Beraksi Sendirian

Horor Penusukan Massal di Kereta Inggris, Pelaku Diyakini Beraksi Sendirian

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 03 Nov 2025 11:27 WIB
Suasana mencekam terjadi di sebuah kereta London North Eastern Railway dekat Huntingdon, Inggris, Sabtu (2/11/2025), setelah serangan penusukan brutal melukai sembilan penumpang. Barang-barang berserakan di peron ketika korban berlarian mencari perlindungan. REUTERS/Jack Taylor
Suasana mencekam setelah penikaman massal terjadi di dalam rangkaian kereta api di Inggris (dok. REUTER/Jack Taylor)
London -

Kepolisian Inggris telah menangkap seorang pria berusia 32 tahun terkait penusukan massal di dalam rangkaian kereta api di negara tersebut. Pria tersebut diyakini sebagai satu-satunya tersangka dalam penyerangan brutal yang melukai 11 orang tersebut.

Kepolisian Inggris, seperti dilansir Reuters, Senin (3/11/2025), mengatakan bahwa penikaman mengerikan yang terjadi di dalam gerbong kereta api tersebut bukanlah aksi terorisme.

Dalam pernyataannya, Kepolisian Inggris menggambarkan satu-satunya tersangka dalam penikaman massal itu sebagai seorang pria warga negara Inggris berkulit hitam dan berusia 32 tahun, yang berasal dari Peterborough, yang berjarak 160 kilometer sebelah utara London. Tersangka diyakini naik ke dalam kereta dari lokasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tersangka ditangkap oleh polisi bersenjata Inggris setelah rangkaian kereta api berhenti darurat di area Huntingdon, sekitar 128 kilometer di bagian utara London.

ADVERTISEMENT

Seorang pria lainnya, yang berusia 35 tahun, sempat ditangkap terkait aksi penyerangan tersebut, namun telah dibebaskan tanpa dijerat dakwaan apa pun, pada Minggu (2/11) waktu setempat, setelah kepolisian menyimpulkan dia tidak terlibat dalam serangan itu.

Kepolisian antiterorisme sempat membantu penyelidikan awal setelah penikaman massal terhadap para penumpang terjadi di dalam rangkaian kereta api di wilayah Inggris bagian timur pada Sabtu (1/11) waktu setempat.

Namun, Kepolisian Inggris dalam pernyataan terbaru menegaskan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa insiden tersebut merupakan aksi terorisme.

Penyelidikan secara menyeluruh, sebut Kepolisian Inggris, saat ini sedang berlangsung untuk menetapkan peristiwa-peristiwa yang melingkupi serangan tersebut dan latar belakang tersangka. Sebilah pisau juga telah ditemukan di lokasi penyerangan.

"Penyelidikan kami berjalan cepat dan kami meyakini kami tidak mencari orang lain lagi terkait dengan insiden ini," tegas Wakil Kepala Kepolisian Transportasi Inggris, Stuart Cundy, dalam pernyataannya.

Motif di balik penikaman tersebut belum diketahui secara jelas.

Sedikitnya 11 orang mengalami luka-luka hingga harus dirawat di rumah sakit akibat penikaman tersebut. Pada Minggu (2/11) malam, lima korban luka di antaranya telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Enam korban luka lainnya masih menjalani perawatan medis, dengan salah satunya merupakan seorang awak kereta yang mengalami luka-luka setelah berupaya menghentikan pelaku penikaman. Sang awak kereta itu, sebut kepolisian, kini dalam kondisi yang mengancam nyawanya.

Perdana Menteri (PM) Keir Starmer menyebut penikaman itu sebagai "insiden yang mengerikan" yang "sangat memprihatinkan". Sementara Raja Inggris Charles III mengatakan dirinya "benar-benar terkejut dan terguncang" oleh aksi penyerangan tersebut.

Simak juga Video: Alasan Elon Musk Ogah Hapus Postingan Penusukan Uskup di Sydney

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads