Raja Inggris, Charles III, resmi mencabut gelar kerajaan adiknya, Andrew. Selain gelar kerajaannya dicabut, pemerintah Inggris juga akan mencabut gelar kehormatan Wakil Laksamana sebagai pangkat militer terakhir yang masih dimiliki mantan pangeran Andrew.
Diketahui, gelar kehormatan militer Andrew dicabut oleh ibunya, mendiang Ratu Elizabeth II, pada tahun 2022 setelah ia digugat oleh Virginia Giuffre, penuduh utama pelaku kejahatan seksual AS, Jeffrey Epstein.
Langkah terbaru ini muncul setelah Raja Charles III pada hari Kamis mencabut semua gelar dan kehormatan kerajaan yang tersisa milik adiknya di tengah meningkatnya kemarahan Inggris atas hubungan Andrew dengan Epstein.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita telah melihat Andrew melepaskan jabatan kehormatan yang pernah dipegangnya di militer... Dibimbing kembali oleh raja, kami sekarang sedang berupaya untuk mencabut gelar terakhir wakil laksamana yang masih dimilikinya," kata Menteri Pertahanan John Healey kepada BBC, dilansir AFP, Senin (3/11/2025).
Hal itu disampaikan Healey kepada program Laura Kuenssberg, bahwa pemerintah juga akan dipandu oleh raja dalam memutuskan apakah Andrew harus kehilangan medali militernya.
Sebelumnya, adik laki-laki raja Charles itu pernah dipuji atas perannya sebagai pilot helikopter Angkatan Laut Kerajaan dalam Perang Falklands 1982. Ia pensiun pada tahun 2001 setelah 22 tahun bertugas.
Sementara itu, Andrew selalu membantah telah melakukan pelecehan seksual terhadap Giuffre, yang mengatakan dalam memoar anumerta Giuffre yang diterbitkan pada bulan Oktober, bahwa ia diperdagangkan untuk berhubungan seks dengannya sebanyak tiga kali, dua kali ketika ia baru berusia 17 tahun.
Sementara itu Istana Buckingham memutuskan mencabut gelar kerajaan Andrew. Pengumuman ini dilakukan menyusul adanya luapan kemarahan atas tuduhan pelecehan seksual yang dilontarkan oleh salah satu penuduh utama Jeffrey Epstein terhadap pria berusia 65 tahun tersebut. Tuduhan itu telah dibantah Andrew.
"Pangeran Andrew sekarang akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor" dan menambahkan "kecaman ini dianggap perlu" meskipun ia menyangkalnya, kata pihak Istana.
(yld/idn)










































