Polisi Inggris mengatakan serangan penusukan massal di kereta yang menyebabkan 11 orang terluka bukanlah insiden terorisme. Polisi telah menangkap 2 orang pelaku yang merupakan warga negara Inggris.
Polisi antiterorisme turut melakukan penyelidikan terkait insiden penusukan di kereta api tujuan London di Inggris pada Sabtu.
"Pada tahap ini, tidak ada yang menunjukkan bahwa ini adalah insiden teroris," kata Inspektur John Loveless dari Kepolisian Transportasi Inggris kepada media, dilansir Reuters, Minggu (2/11/2025).
Adapun kedua pria yang ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan adalah seorang pria berusia 32 tahun, seorang warga negara Inggris berkulit hitam, dan seorang warga negara Inggris berusia 35 tahun keturunan Karibia. Keduanya lahir di Inggris.
"Tidaklah tepat untuk berspekulasi tentang penyebab insiden ini," katanya.
Keduanya ditangkap oleh polisi bersenjata setelah kereta berhenti darurat di Huntingdon, sekitar 130 km di utara London.
Kondisi Korban
Dari 11 orang yang dirawat di rumah sakit, empat orang korban telah dipulangkan. Sementara itu dua pasien masih dalam kondisi yang mengancam jiwa.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut penusukan massal tersebut sebagai "insiden mengerikan" yang "sangat memprihatinkan".
Sementara Menteri Dalam Negeri Shabana Mahmood mengatakan ia "sangat sedih" atas insiden tersebut. Ia juga mendesak masyarakat untuk menghindari komentar dan spekulasi.
Tonton juga video "OTK di Coblong Bandung Ngamuk-Tusuk Warga" di sini:
(yld/knv)