Heboh Trump Perintahkan Uji Nuklir, Wapres AS: Penting untuk Keamanan

Heboh Trump Perintahkan Uji Nuklir, Wapres AS: Penting untuk Keamanan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 31 Okt 2025 16:50 WIB
U.S. Vice President JD Vance speaks with reporters upon his arrival at Joint Base Andrews, Maryland, U.S., October 19, 2025. Oliver Contreras/Pool via REUTERS Purchase Licensing Rights
Wapres AS JD Vance (Oliver Contreras/Pool via REUTERS Purchase Licensing Rights)
Washington DC -

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance memberikan penjelasan setelah perintah mengejutkan Presiden Donald Trump, untuk memulai kembali uji coba nuklir AS, menuai kritikan. Vance mengatakan bahwa uji coba senjata nuklir itu penting untuk menjamin keamanan nasional.

Vance, seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (31/10/2025), juga menyebut bahwa uji coba senjata nuklir akan memastikan apakah persenjataan itu benar-benar "berfungsi dengan baik". Namun Vance tidak menjelaskan lebih detail soal jenis uji coba seperti apa yang diperintahkan Trump.

"Merupakan bagian penting dari keamanan nasional Amerika untuk memastikan bahwa persenjataan nuklir yang kita miliki benar-benar berfungsi dengan baik, dan itu merupakan bagian dari rezim pengujian," kata Vance ketika ditanya wartawan soal Trump memerintahkan uji coba nuklir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jelas, kita mengetahui persenjataan itu memang berfungsi dengan baik, tetapi kita harus terus memantaunya dari waktu ke waktu, dan presiden hanya ingin memastikan bahwa kita melakukannya," ujarnya saat berbicara kepada wartawan di luar Gedung Putih pada Kamis (30/10) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan bahwa pernyataan Trump "sudah cukup jelas".

Trump, pada Kamis (30/10) saat sedang berada di Korea Selatan (Korsel), secara mengejutkan mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan Departemen Pertahanan AS atau Pentagon untuk segera memulai kembali uji coba senjata nuklir --pertama kalinya setelah moratorium selama 33 tahun.

Pengumuman itu disampaikan Trump setelah Rusia melakukan uji coba rudal Burevestnik yang berkemampuan nuklir dan drone Poseidon yang juga bertenaga nuklir dalam beberapa hari terakhir. Trump bahkan menyinggung soal nuklir Rusia dan China dalam pernyataannya.

"Karena negara-negara lain sedang menguji program, saya telah menginstruksikan Departemen Perang (nama baru Departemen Pertahanan-red) untuk memulai uji coba senjata nuklir kita secara setara," ujar Trump dalam pernyataannya via media sosial Truth Social.

"Proses itu akan segera dimulai," cetusnya.

Pengumuman itu menuai reaksi keras, dengan kelompok penyintas bom atom Jepang, Nihon Hidankyo, yang memenangkan Nobel Perdamaian tahun 2024, menyebut perintah Trump itu "sama sekali tidak dapat diterima". Mereka juga menyampaikan protes keras kepada Kedutaan Besar AS di Tokyo.

China, dalam tanggapannya, mengingatkan AS untuk "secara sungguh-sungguh mematuhi" larangan uji coba nuklir global.

Sementara Rusia lebih berhati-hati dalam memberikan komentar, dengan Kremlin mengatakan pihaknya tidak melakukan uji coba semacam itu, namun akan mengikutinya jika Washington melakukannya.

Iran mengkritik langkah semacam itu sebagai langkah yang "regresif dan tidak bertanggung jawab".

Simak juga Video 'Rusia Lagi-lagi Kirim Pesawat Pengebom Nuklir ke Laut Jepang':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads