×
Ad

Ratusan Tentara Israel Coba Bunuh Diri Selama Perang Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 31 Okt 2025 11:45 WIB
Tentara Israel berjaga saat sirene berbunyi ketika serangan roket dilancarkan dari Jalur Gaza menuju ke dekat Sderot (dok. REUTERS/Amir Cohen Acquire Licensing Rights)
Tel Aviv -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Ratusan tentara Israel melakukan percobaan bunuh diri selama 18 bulan terakhir saat perang Gaza berkecamuk. Puluhan percobaan bunuh diri di antaranya berujung kematian.

Laporan terbaru yang dirilis Pusat Penelitian dan Informasi Knesset, parlemen Israel, seperti dilaporkan media Israel KAN dan dilansir kantor berita Anadolu Agency, Jumat (31/10/2025), menyebutkan bahwa total 279 tentara Israel telah melakukan percobaan bunuh diri selama 18 bulan terakhir.

KAN dalam laporannya menyebut data resmi yang dirilis Knesset itu menunjukkan "data yang mengkhawatirkan mengenai percobaan bunuh diri di kalangan tentara Israel".

Data tersebut menyoroti percobaan bunuh diri antara Januari 2024 hingga Juli 2025, dengan 12 persen di antaranya tergolong sangat serius dan 88 persen lainnya tergolong sedang.

Sebanyak 36 kasus percobaan bunuh diri, menurut data yang dirilis Knesset, mengakibatkan kematian.

Menurut laporan terbaru itu, sebanyak 124 tentara Israel tewas karena bunuh diri sejak tahun 2017 lalu hingga Juli 2025, dengan 68 persen di antaranya menjalani wajib militer, 21 persen menjadi tentara cadangan, dan 11 persen lainnya bertugas secara permanen.

Laporan tersebut menunjukkan peningkatan signifikan kasus bunuh diri di kalangan tentara cadangan Israel sejak tahun 2023, yang menghubungkannya dengan peningkatan jumlah tentara aktif sejak pecahnya perang Gaza.

"Epidemi bunuh diri, yang diperkirakan akan meningkat seiring berakhirnya perang, membutuhkan pembentukan sistem pendukung yang nyata bagi para tentara, upaya untuk mengakhiri perang, dan mencapai perdamaian sesungguhnya," kata anggota sayap kiri Knesset, Ofer Cassif, mengomentari laporan tersebut.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork