Pemilihan Wali Kota New York Panas. Politikus Partai Republik mendesak Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) untuk menyelidiki kewarganegaraan Zohran Mamdani yang merupakan calon Wali Kota New York dari Partai Demokrat.
Dilansir The Guardian, Kamis (30/10/2025), dua politikus Republik yang mendesak Mamdani diselidiki merupakan anggota DPR AS, yakni Randy Fine dan Andy Ogles. Keduanya merupakan loyalis Presiden AS Donald Trump.
"Saya hanya berpikir kita perlu mencermati bagaimana orang-orang ini menjadi warga negara, dan jika ada penipuan atau pelanggaran aturan, kita perlu mendenaturalisasi dan mendeportasi mereka," kata Fine kepada New York Post sebagaimana dilansir The Guardian.
"Saya tahu banyak di antara kita yang sangat, sangat khawatir dengan musuh di dalam diri kita - orang-orang yang datang ke negara ini untuk menjadi warga negara, untuk menghancurkannya," imbuhnya.
Mamdani merupakan seorang Muslim. Dia berpotensi menjadi Muslim pertama yang menjabat Wali Kota New York lewat pemilihan yang digelar 4 November nanti.
Sejak Juni lalu, Ogles telah mendesak penyelidikan Departemen Kehakiman terhadap Mamdani. Ogles menyerukan agar Mamdani dideportasi dan menuding Sosialis Demokrat Amerika (DSA) tempat Mamdani bergabung adalah organisasi komunis.
Respons Zohran Mamdani
Mamdani sendiri sudah angkat bicara mengenai pernyataan Fine dan Ogles. Mamdani mengkritik pernyataan keduanya.
"Di saat rakyat Amerika di seluruh negeri sangat khawatir apakah mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup, baik itu perawatan kesehatan, kebutuhan pokok, maupun sewa tempat tinggal mereka, fokus Partai Republik adalah mencoba mendenaturalisasi pria Muslim yang memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat New York City dengan suara terbanyak dalam sejarah kota kita?" ujar Mamdani.
"Hal ini menunjukkan bahwa bagi Partai Republik, satu-satunya agenda yang mereka tawarkan adalah kekejaman dan hukuman," lanjut Mamdani.
Mamdani juga mengkritik rivalnya dalam pemilihan Wali Kota, Andrew Cuomo, mantan gubernur New York yang mengundurkan diri saat menghadapi penyelidikan pemakzulan atas tuduhan pelecehan seksual pada tahun 2021.
Cuomo, yang merupakan kandidat pilihan Trump, warga asli New York City, baru-baru ini mengatakan dalam sebuah acara bahwa Mamdani akan mendukung serangan teroris seperti yang menewaskan ribuan orang pada 11 September 2001.
Mamdani menilai islamofobia di AS sudah menjadi penyakit di negara itu. Menurutnya, di sana masih banyak yang enggan mengakui bahwa umat Muslim adalah bagian dari New York.
"Saya pikir Islamofobia adalah sesuatu yang endemik dalam politik di seluruh negeri ini," tambah Mamdani dalam wawancara dengan MSNBC.
Tonton juga Video: Melihat Kehidupan Warga New York dalam 150 Layar Digital
(zap/haf)