2 Pesawat Pengebom AS Kembali Melintas di Dekat Venezuela

2 Pesawat Pengebom AS Kembali Melintas di Dekat Venezuela

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 28 Okt 2025 14:14 WIB
A U.S. Air Force B-1B bomber (R) flies over Osan Air Base in Pyeongtaek, South Korea, September 13, 2016.  REUTERS/Kim Hong-Ji
Pesawat pengebom B-1B milik AS (dok. REUTERS/Kim Hong-Ji)
Washington DC -

Dua pesawat pengebom B-1B milik Amerika Serikat (AS) kembali mengudara di atas Laut Karibia, tepatnya di lepas pantai Venezuela, pada Senin (27/10) waktu setempat. Ini menjadi aksi pamer kekuatan ketiga yang dilakukan pesawat-pesawat militer AS di kawasan tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Penerbangan pesawat pengebom supersonik jarak jauh itu terjadi saat AS menggencarkan operasi militer terhadap para terduga pengedar narkoba di kawasan Karibia, dengan mengerahkan pasukan yang telah memicu kekhawatiran di Caracas bahwa perubahan rezim menjadi tujuan akhir Washington.

Data pelacakan penerbangan dari situs Flightradar24, seperti dilansir AFP, Selasa (28/10/2025), menunjukkan dua pesawat pengebom B-1B terbang sejajar dengan pantai Venezuela sebelum menghilang dari pandangan. Kedua pesawat itu lepas landas dari sebuah pangkalan di North Dakota, AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi pamer kekuatan ini menyusul penerbangan lainnya di dekat Venezuela oleh setidaknya satu pesawat pengebom B-1B pekan lalu, dan satu penerbangan lainnya oleh beberapa pesawat pengebom B-52 pada awal bulan ini.

Washington juga mengerahkan kelompok tempur kapal induk AS, USS Gerald R Ford, ke kawasan Amerika Latin, setelah mengerahkan 10 jet tempur siluman F-35 ke Puerto Rico, dan saat ini menempatkan tujuh kapal Angkatan Laut AS di Karibia, sebagai bagian dari apa yang disebutnya sebagai upaya menangkal narkotika.

ADVERTISEMENT

Pasukan AS telah melancarkan serangan terhadap setidaknya 10 kapal yang diduga penyelundup narkoba -- yang terdiri atas sembilan kapal biasa dan satu kapal semi-summersible -- sejak awal September lalu.

Menurut penghitungan AFP berdasarkan data AS, sedikitnya 43 orang tewas dalam serangan-serangan itu.

Namun Washington belum juga merilis bukti untuk menunjukkan kapal-kapal yang menjadi targetnya digunakan untuk menyelundupkan narkoba.

Ketegangan regional telah meningkat akibat kampanye dan peningkatan pengerahan aset militer yang menyertainya, dengan Venezuela menuduh AS berkomplot untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, yang menuduh Washington "merekayasa perang".

Simak juga Video: Detik-detik Militer AS Tembak Kapal Pengangkut Narkoba di Laut Karibia

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads