Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel) Chung Dong Young mengatakan ada peluang yang "cukup besar" untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dalam kunjungan ke Semenanjung Korea pekan depan.
Trump diperkirakan berada di Korsel pada Rabu (29/10) mendatang untuk menghadiri Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
Menurut laporan media AS, seperti dilansir AFP, Jumat (24/10/2025), para pejabat pemerintahan Trump telah secara tertutup membahas pengaturan untuk pertemuan antara sang Presiden AS dan pemimpin Korut. Keduanya terakhir kali bertemu dan berbicara pada tahun 2019 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chung, saat berbicara kepada wartawan, mengatakan bahwa Korut tampaknya "memperhatikan Amerika Serikat dan berbagai tanda... yang menunjukkan kemungkinan besar akan terjadinya sebuah pertemuan".
Trump berharap untuk bertemu kembali dengan Kim Jong Un -- kemungkinan tahun ini.
Kim Jong Un, bulan lalu, mengatakan dirinya memiliki "kenangan indah" tentang Trump dan terbuka untuk berunding jika AS membatalkan tuntutan "khayalan" mereka agar Pyongyang menyerahkan senjata nuklirnya.
Otoritas Korsel, pada Jumat (24/10), mendesak kedua pemimpin untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
"Saya tidak ingin melewatkan satu persen pun kesempatan itu," kata Chung dalam pernyataannya. "Mereka perlu membuat keputusan," cetus Chung, yang kementeriannya menangani hubungan yang tegang antara Korsel dan Korut.
Sejauh ini belum ada pengumuman resmi mengenai pertemuan Trump dan Kim Jong Un, dengan otoritas Korsel dan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menghentikan kunjungan ke Area Keamanan Bersama (JSA) dari akhir Oktober hingga awal November.
Trump dan Kim Jong Un terakhir bertemu tahun 2019 di area Panmunjom yang masuk dalam kompleks JSA di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea -- satu-satunya tempat di mana tentara dari kedua negara saling berhadapan secara rutin.
Chung, dalam pernyataannya, juga mengungkapkan bahwa warga-warga Korut telah terlihat "merapikan" area-area di dekat JSA untuk pertama kalinya tahun ini, seperti melakukan pembersihan, mencabuti rumput liar, merapikan hamparan bunga, dan mengambil foto di area tersebut.
Pertemuan di Panmunjom pada saat itu diatur secara mendadak setelah Trump mengirimkan undangan untuk Kim Jong Un via Twitter, sekarang media sosial X, sehari sebelum pertemuan.
Dalam pertemuan itu, Trump sempat masuk beberapa langkah ke wilayah Korut -- menjadi Presiden pertama AS yang pernah menginjakkan kaki di tanah Korut. Namun sayangnya, perundingan keduanya berujung kegagalan mengenai seberapa banyak senjata nuklir yang bersedia dilepaskan Pyongyang dan apa imbalan yang didapatkan negara terisolasi tersebut.
Simak juga Video 'Gaya Kim Jong Un Cek Kesiapan Kapal Perang Choe Hyon':











































