Myanmar Gerebek Markas Scam, 1.000 Orang Kabur ke Thailand

Myanmar Gerebek Markas Scam, 1.000 Orang Kabur ke Thailand

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 24 Okt 2025 14:02 WIB
This screengrab from Thai PBS video footage taken in Mae Sot on October 22, 2025 and received by AFPTV on October 23, 2025 shows people crossing a section of the Moei river near KK Park in Myanmar (R) to Thailand. More than 600 people fled one of Myanmars most notorious scam centres and crossed into Thailand, a Thai provincial official told AFP on October 23, after a military raid on the compound. Sawanit Suriyakul Na Ayutthaya, deputy governor of Tak province on the Myanmar border, told AFP
Foto: Penampakan orang-orang menyeberangi sungai dari Myanmar ke Thailand usai penggebekan markas scam (AFP/-)
Jakarta -

Lebih dari 1.000 orang, sebagian besar warga China, telah melarikan diri dari Myanmar ke Thailand minggu ini, setelah militer Myanmar menggerebek salah satu pusat scam (penipuan) online terbesar di negara itu.

Pusat-pusat scam online yang marak, tempat para penipu menipu korban melalui scam online, telah menjamur di sepanjang perbatasan Myanmar.

Meskipun beberapa penipu telah diperdagangkan ke kompleks-kompleks yang dijaga ketat itu, para ahli mengatakan bahwa banyak lainnya bekerja secara sukarela, berharap mendapatkan penghasilan lebih banyak di industri gelap tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/10/2025), kantor provinsi Tak di Thailand mengatakan 1.049 orang telah menyeberang dari Myanmar ke distrik Mae Sot, Thailand dari Rabu hingga Jumat pagi. Ini meningkat dari 677 orang yang telah melarikan diri dari kompleks penipuan KK Park hingga Kamis pagi kemarin.

ADVERTISEMENT

Menurut kantor provinsi Tak, warga negara dari India, Pakistan, Vietnam, Myanmar, Thailand, Indonesia dan lebih dari selusin negara lain termasuk di antara mereka yang kabur ke Thailand.

Biro Imigrasi Thailand mengatakan sebagian besar pendatang tersebut adalah warga negara China.

Sebelumnya, junta Myanmar mengatakan pada hari Senin lalu, bahwa mereka menggerebek KK Park, yang terletak tepat di seberang perbatasan dari Thailand, dan menyita perangkat internet satelit Starlink.

Investigasi AFP pekan lalu mengungkapkan bahwa penggunaan perangkat tersebut telah berkembang pesat di kompleks tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

SpaceX milik Elon Musk, yang mengoperasikan Starlink, mengatakan pada hari Rabu lalu bahwa mereka telah menonaktifkan lebih dari 2.500 perangkat internet Starlink di pusat-pusat penipuan Myanmar.

Sawanit Suriyakul Na Ayutthaya, wakil gubernur provinsi Tak, mengatakan bahwa pihak berwenang yakin sebagian besar dari mereka yang telah memasuki Thailand itu berasal dari KK Park, tetapi mereka masih menyelidiki.

Dia mengatakan bahwa para pendatang akan diperiksa untuk menentukan apakah mereka korban perdagangan manusia. Jika bukan, mereka dapat dituntut atas penyeberangan perbatasan ilegal, katanya.

Simak juga Video 'Menlu Beberkan Alasan WNI Korban Scam Kamboja Ogah Pulang':

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads