Lebih dari 1.000 orang, sebagian besar warga China, telah melarikan diri dari Myanmar ke Thailand minggu ini, setelah militer Myanmar menggerebek salah satu pusat scam (penipuan) online terbesar di negara itu.
Pusat-pusat scam online yang marak, tempat para penipu menipu korban melalui scam online, telah menjamur di sepanjang perbatasan Myanmar.
Meskipun beberapa penipu telah diperdagangkan ke kompleks-kompleks yang dijaga ketat itu, para ahli mengatakan bahwa banyak lainnya bekerja secara sukarela, berharap mendapatkan penghasilan lebih banyak di industri gelap tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/10/2025), kantor provinsi Tak di Thailand mengatakan 1.049 orang telah menyeberang dari Myanmar ke distrik Mae Sot, Thailand dari Rabu hingga Jumat pagi. Ini meningkat dari 677 orang yang telah melarikan diri dari kompleks penipuan KK Park hingga Kamis pagi kemarin.
Menurut kantor provinsi Tak, warga negara dari India, Pakistan, Vietnam, Myanmar, Thailand, Indonesia dan lebih dari selusin negara lain termasuk di antara mereka yang kabur ke Thailand.
Biro Imigrasi Thailand mengatakan sebagian besar pendatang tersebut adalah warga negara China.
Sebelumnya, junta Myanmar mengatakan pada hari Senin lalu, bahwa mereka menggerebek KK Park, yang terletak tepat di seberang perbatasan dari Thailand, dan menyita perangkat internet satelit Starlink.
Investigasi AFP pekan lalu mengungkapkan bahwa penggunaan perangkat tersebut telah berkembang pesat di kompleks tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
SpaceX milik Elon Musk, yang mengoperasikan Starlink, mengatakan pada hari Rabu lalu bahwa mereka telah menonaktifkan lebih dari 2.500 perangkat internet Starlink di pusat-pusat penipuan Myanmar.
Sawanit Suriyakul Na Ayutthaya, wakil gubernur provinsi Tak, mengatakan bahwa pihak berwenang yakin sebagian besar dari mereka yang telah memasuki Thailand itu berasal dari KK Park, tetapi mereka masih menyelidiki.
Dia mengatakan bahwa para pendatang akan diperiksa untuk menentukan apakah mereka korban perdagangan manusia. Jika bukan, mereka dapat dituntut atas penyeberangan perbatasan ilegal, katanya.
Simak juga Video 'Menlu Beberkan Alasan WNI Korban Scam Kamboja Ogah Pulang':











































